Gimana cara mengecilkan perut buncit yang efektif? adakah cara mengecilkan perut alami? Punya perut gendut memang bukan hal yang layak menjadi kebanggan tersendiri. Kondisi ini dapat mengganggu penampilan karena tidak nyaman dipandang. Penimbunan lemak yang banyak di bagian perut dapat menghambat fungsi hati sebagai penyaring racun di dalam darah, Tujuan dari tips mengecilkan perut adalah mengurangi penimbunan lemak ini.
Dengan keadaan ini (perut buncit) dapat membuat sistem sirkulasi dalam tubuh tak berjalan normal dan menjadi pemicu munculnya banyak masalah kesehatan, seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.
Banyak perut menggelembung alias ndut disebabkan oleh faktor dasar yaitu diet dan gaya hidup. Inilah banyak cara mengecilkan perut buncit baik pada pria maupun wanita, check it out :
Cara mengecilkan perut
1. Tips mengecilkan perut: Olahraga memang salah satu cara mengecilkan perut yang harus dilakukan untuk pengurangi si perut gendut. Olahraga akan menggerakkan cairan dalam perut yang akan menyebabkan perut besar dengan cara mendorongnya dari jaringan dan masuk aliran aliran darah dimana nantinya akan dilkeluarkan sebagai keringat atau dibawa ke kantung empedu untuk dikeluarkan sebagai urine. Olahraga yang disarankan untuk mengecilkan perut buncit antara lain aerobik dan jogging. Aktif bergerak olahraga berperan dalam pembakaran lemak dalam tubuh karena naiknya kebutuhan sehingga akan makin membantu sebagai cara mengecilkan perut gendut kamu.
2. Tips mengecilkan perut: Gunakan serat Serat adalah unsur penting didalam tips mengecilkan perut , tetapi untuk sebagai penyeimbang tempat menyimpan cairan yang menjadi sebab menjadi buncit, gunakan serat dalam buah-buahan seperti pear dan apel yang mempunyai banyak kandungan air.
3. Tips mengecilkan perut: Minum air putih Jika membuncitnya perut disebabkan oleh penyimpanan air, Teman Teman sebenarnya dapat mengurangi masalah itu dengan minum cairan lebih . Hal ini akan mencairkan konsentrasi unsur sodium di dalam tubuh sehingga mempertinggi volume cairan yang dikeluarkan dari tubuh . Minum banyak cairan juga menjadikan kerja empedu lebih efektif untuk mengeluarkan produk sampah. Jangan merubah konsumsi cairan ketika program langsing dikarena banyak makanan yang sulit dicerna oleh pencernaan dan dapat menjadikan perut buncit.
4. Tips mengecilkan perut: Konsumsi makanan perlahan-lahan jangan makan dengan cepat, karena saat Anda menelan terlalu cepat, maka udara manjadi tertahan didalam organ pencernaan dan menjadikan gas yang bisa memicu perut gendut. Usahakan duduk saat konsumsi makanan dan kunyahlah makanan dengan pelan pelan. Makanan tidak terkunyah menjadi bagian-bagian lebih kecil maka tidak dapat dicerna dengan baik yang kemudian membikin banyak gas yang menciptakan penggelembungan perut. Tips cara mengecilkan perut nomer 4 ini juga memberikan seja waktu kepada otak untuk merespon bahwa anda telah kenyang.
5. Tips mengecilkan perut: Kurangi mengkonsumsi garam garaman Banyak garam garaman dalam program langsing dapat meningkatkan sodium pada cairan dalam tubuh yang akan menjadikan lambat mekanisme sehingga mendorong cairan mengalir keluar dari sel. Akibatnya perut terasa penuh dan menggelembung.
Gimana sich cara mengecilkan perut buncit???? temukan jawabannya disini.....
Awas....Waspai penyakit jantung koroner!!!!!!!!!!!!!!!!
Kematian yang mendadak akibat serangan jantung memang sedang hangat dibicarakan setelah peristiwa meninggalnya anggota DPR Adjie Massaid. Untuk itu, tak ada salahnya jika kita mengenal Iebih dalam mengenai Penyakit Jantung Koroner (PJK), sebagai Iangkah pencegahan.
Apakah sebenarnya penyakit jantung koroner itu???????
Jantung Koroner plak pembuluh Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, Penyakit Jantung Koroner memang menjadi penyebab utama kematian. Begitu juga dengan Euro Heart Survey, dimana menyebutkan perawatan rumah sakit sekitar 43,2 % dikarenakan penyakit ini. Selain artis dan anggota DPR Adjie Massaid, pelawak Basuki juga dinyatakan meninggal karena Penyakit Jantung Koroner ini, setelah sesaat bermain futsal. Dengan serangan dan menyebabkan kematian yang tiba-tiba, ada baiknya jika kita sekarang lebih waspada dan mengenal lebih jauh lagi mengenai PJK, balk dari faktor penyebab maupun cara mencegahnya. dibelakang tulang dada menjalar ke leher, dari dada menjalar ke bahu dan dada, dari dada menjalar ke rahang, dari dada bawah di ulu hati, di daerah punggung diantara kedua belikat.
Berbeda lagi dengan gejala serangan jantung akut yang menyerang penderitanya, yaitu merasakan nyeri dada atau leher atau rahang (seperti ditekan atau dihimpit) berlangsung lebih dari 30 menit dan disertai gejala berkeringat seluruh tubuh, mual dan muntah, sesak. Hal tersebut juga sering dianggap sebagai gejala angin duduk. Jika anda atau orang di sekitar anda ada yang mengalaminya, alangkah lebih tepatnya jika langsung membawa ke rumah sakit terdekat.
Apakah Itu Penyakit Jantung Koroner (PJK) itu?
Dalam acara gathering perusahaan Eka Hospital belum lama ini, dr. Muhammad Yam in menjelaskan bahwa Penyakit Jantung Koroner merupakan suatu keadaan penyumbatan pada pembuluh darah yang memberi makan otot jantung (pembuluh koroner) dan biasanya disebabkan oleh proses penimbunan lemak (aterosklerosis). Adapun untuk proses terjadinya PJK ini dimulai dari adanya ateroskierosis plak, kemudian penurunan pasokan oksigen dan makanan yang akhirnya menyebabkan otot jantung menjadi "lapar" atau dalam istilah kedokteran disebut iskemia.
Gejala Penyakit Jantung Koroner biasanya tidak dikenali oleh penderita, sehingga banyak keluarga yang terkaget-kaget ketika harus ditinggalkan anggota keluarganya secara tiba-tiba. Ada beberapa tanda-tanda di bagian tubuh yang harus anda waspadai terkena PJK diantaranya dibelakang tulang dada,
Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner
Ada dua faktor resiko Penyakit Jantung Koroner, yaitu yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Faktor yang dapat dikendalikan diantaranya hipertensi, diabetes, merokok, Hiperkolesterolemia, dan obesitas. Cara mengendalikannya tentu harus dengan tekad yang kuat seperti berhenti merokok, menjaga pola makan yang sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan, dan makanan rendah kolesterol. Jangan sekali-kali anda salah kaprah dengan pemikiran bahwa jika anda mengkonsumsi obat kolesterol maka anda boleh makan makanan yang berkolesterol. Atau anda mengganggap jika orang yang kurus Iebih rendah kolesterolnya dibanding yang gemuk, ini merupakan kesalahpahaman.
Jika rata-rata penderita Penyakit Jantung Koroner meninggal sehabis berolahraga, apakah harus mereka berhenti berolahraga? Jawabannya tidak, asal anda mengenali frekuensi olahraga yang baik dan tidak berlebihan. Jadwalkan frekuensi tetap misalnya 2-3 kali seminggu dengan durasi 30 menit setiap berolahraga. Target denyut nadi harus berada di 80-85 % dari target maksimal, dan pandailah memilih jenis olahraga ringan seperti jalan kaki, jogging, aerobik, atau sepeda santai. narawrana)
Obesitas
Penyabab Obesitas
Terlalu sedikit berolahraga, konsumsi fast food atau makanan terlalu banyak sebagian besar dari kita tahu inilah penyebab dari obesitas. Penyebab obesitas sangatlah kompleks seperti faktor genetik, biologis, perilaku dan budaya. Pada dasarnya, obesitas terjadi ketika seseorang makan lebih banyak kalori daripada kalori yang mampu dibakar oleh tubuh. Jika salah satu orangtua gemuk, 50 persen kemungkinan bahwa anak-anak mereka juga akan gemuk. Namun, bila kedua orangtua gemuk, anak-anak memiliki peluang 80 persen menjadi obesitas. Meskipun gangguan medis tertentu dapat menyebabkan obesitas, kurang dari 1 persen dari semua obesitas disebabkan oleh masalah fisik. Jumlah tidur anak Anda mungkin akan sama pentingnya, menurut studi dalam Archives of Disease in Childhood. Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang tidur kurang dari jumlah yang disarankan pada usia 2 tahun lebih cenderung menjadi gemuk pada usia 7 tahun.
Berikut penyebab kegemukan atau obesitas pada anak :
* Pola makan yang buruk
* Makan atau ngemil terlalu banyak
* Kurangnya olahraga
* Riwayat keluarga mengidap obesitas
* Penyakit medis (endokrin, masalah-masalah neurologis)
* Obat (steroid, beberapa obat psikiatris)
* Stress atas suatu kejadian atau perubahan (perpisahan, perceraian, pindah lingkungan, kematian, pelecehan)
* Masalah dengan keluarga atau teman
* Rasa rendah diri
* Depresi atau masalah emosional lainnya
Resiko yang dapat diakibatkan obesitas pada anak-anak meliputi :
* Peningkatan risiko penyakit jantung
* Tekanan darah tinggi
* Diabetes
* Masalah Pernapasan
* Masalah Tidur
Anak serta remaja yang mengalami obesitas juga memiliki masalah emaosional yang lebih tinggi. Remaja dengan masalah berat badan cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah dan minder dengan teman sebaya mereka.Selain itu perasaan depresi, kecemasan, dan gangguan obsesif kompulsif juga dapat terjadi.
Bagaimana menangani masalh obesitas pada anak..?
obesitas anak-anak memerlukan evaluasi medis menyeluruh oleh dokter anak atau keluarga untuk mempertimbangkan kemungkinan penyebab fisik. Dengan tidak adanya gangguan fisik, satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan adalah mengurangi jumlah kalori yang dimakan dan untuk meningkatkan aktivitas fisik seperti olahraga dll. Tentu saja ini hanya bisa terjadi ketika ada motivasi diri dari anak maupun orangtua. Karena obesitas sering mempengaruhi lebih dari satu anggota keluarga, membuat makan sehat dan olahraga teratur aktivitas keluarga dapat meningkatkan kemungkinan berhasil untuk mengendalikan berat badan anak atau remaja.
Cara untuk mengatasi obesitas pada anak-anak dan remaja mencakup :
* Membuat Program untuk mengendalikan berat badan
* Merubah kebiasaan makan (makan perlahan-lahan, yang nantinya secara rutin)
* Mengontrol pola makan serta menyeleksi makanan yang akan dikonsumsi (mengurangi makan makanan berlemak, hindari junk food dan fastfood)
* Kontrol porsi dan mengkonsumsi sedikit kalori
* Meningkatkan aktivitas fisik (terutama berjalan) dan merubah gaya hidup lebih aktif
* Makan bersama keluarga, bukan sambil menonton televisi atau di depan komputer
* Tidak memberikan makanan sebagai hadiah
* Batasi ngemil
Obesitas sering menjadi masalah seumur hidup. Remaja yang mengalami obesitas harus belajar untuk makan makanan sehat dan menikmati pola makan sehat dalam jumlah moderat dan berolahraga secara teratur untuk menjaga berat badan yang diinginkan. Orang tua dari seorang anak dapat membangun kepercayaan diri anak-anak mereka dengan menekankan kepada anak tentang kualitas hidup daripada hanya berfokus pada masalah berat badan mereka.
cara buat animasi blog
Mau beri tambahan animasi di blogger????
Saya ingin membagikan bagaimana cara membuat animasi di blog anda….
Cara memberi gadget fish dalam Blogger
1.Masuk dalam alamat blog anda.
2.Halaman yang pertama akan muncul adalah dasbor anda.
3.Klik Rancangan
4.Pilih tambah gadget
5.Cari pilihan fish dan klik
6.Setelah muncul kotak dialog setel gadget, atur sesuai keinginan
7.Klik simpan
8.Gadget fish telah tertera pada blog anda
Selamat mencoba………
Solid State Disk ( SSD)
Solid State Disk adalah sebuah media penyimpanan data yang yang menggunakan non volatile memory sebagai media dan tidak menggunakan cakram magnetis seperti hard disk konvensional. Beberapa dengan volatile memory (misalnya Random Acces Memory), data yang tersimpan di Solid State Disk tidak akan hilang meskipun daya listrik tidak ada.
Solid State Disk ini merupakan suatu media penyimpanan utama selain hard disk. Didalam sebuah komputer, SSD dan hard disk berfungsi sebagai media untuk menaruh seua data. Booting sebuah computer juga menggunakan kedua benda ini. Akan tetapi SSD memiliki kelebihan disbanding Hard disk konvensional, diantaranya yaitu:
1. Waktu mulai bekerja (strat-up) yang lebih cepat.
2. Tidak memiliki bising/ dengung, mengingat tidak adanya komponen yang bergerak.
3. Lebih hemat daya listrik, meskipun SSD berbasis DRAM masih diperlukan catu daya yang cukup tinggi, namun disbanding dengan hard-disk konvensional masih jauh lebih hemat energy.
4. Lebih kebal terhadap goncangan, getaran, dan temperature yang tinggi.
5. Dengan kapasitas penyimpanan yang sama, SSD memiliki bobot yang lebih ringan dan ukuran fisik yang lebih ramping jika disbanding engan hard-disk biasa sehingga lebih portable untuk notebook dan mobile external storage.
6. Karena dapat menyimpanan data meskipun catu daya tidak ada, kelak teknologi SSD ini jika digabungkan dengan teknologi Memristor membuka kemungkinan tercapainya pembuatan sebuah computer yang dapat dihidup-matikan layaknya sebuah televisi, sehingga istilah strat-up, shut down, hang, blue screen dan sejenisnyahanya menjadi catatan sejarah untuk anak cucu kita.
Beberapa hal tetntang Solid State Disk (SSD):
1. TRIM
Merupakan sebuah perintah yang langsung ditujukan kepada firmware dari SSD. Kegunaan TRIM ini yaitu memastikan saat system operasi mau menulis disektor yang sama, data yang lama akan terhapus total tanpa ada sampah lagi. Selain itu, fungsi TRIM juga akan membuat semua sektor yang dihapus dan diformatmenjadi bersih. Hal ini akan membuat sebuah SSD menjadi kencang sama seperti baru.
2. Isi dari SSD
Sebuah SSD tidak berisikan mekanik rumit yang sama saperti hard-dis. Jika anda pernah melihat RAM (Random Acces Memory) isi dari SSD mirip dengan itu, hanya terdiri dari sekumpulan memori yang dipasang disebuah board.
3. Kecepatan
SSD tidak memiliki mekanik yang harus bergerak terlebih dahulu dalam menulis dan membaca data. Selain itu, SSD tidak perlu melakukan putaran spindle seperti sebuah hard disk. Semua dilakukan secara elektris, jadi otomatis lebih cepat dari pada hard-disk.
4. Lebih Aman
SSD tidak memiliki mekanik didalamnya, ini membuat media ini tahan banting, Selain itu, SSD juga than terhadap getaran.
Dengan segala keunggulan yang dimiliki SSD, sangat wajar jika SSD menjadi pilihan pengguna computer dan perangkat penyimpanan masa depan, Jika SSD telah mencapai taraf produksi masal pada tingkatan yang sama dengan produksi hard-disk saat ini, diharapkan hard-disk konvensional secara alamiah akan menghilang dari pasar industri komputer. Hal ini telah dimulai sejak raksasa industri chip komputer, Intel cooperation meluncurkan proses fibrikasi SSD berukuran 34 nanometer pada akhir tahun 2009 yang memungkinkan terciptanya SSD dengn biaya per giga byte yang lebih murah. Tipe yang pertama kali muncul adalah SATA X25-M dengan kapasitas maksimum sebesar 160 GB seharga USD 440 yang telah dioptimalisasi untuk bekerja sama Windows 7. Jika dihitung berarti seharga Rp. 27.500,- per GB atau telah menyamai harga flash disk.
Diawal tahun 2010, Western Digital juga tidak mau ketinggalan dengan memperkenalkan SSD tipe SSC-D0256SC-2100 berkapasitas 256 GB seharga USD 999( saat itu sekitar 10 juta rupiah) atau sekitar Rp. 39.000,- per GB.
Plasmodium
Klasifikasi: Family: Plasmodiidae
Genus: Plasmodium
Species: Plasmodium vivax
Plasmodium falciparum
Plasmodium malariae
Plasmodium ovale
Daur hidup
Secara teknis, sebagi hospes definitif dari Plasmodium spp adalah hewan invertebrata yaitu nyamuk karena reproduksi sexual terjadi disini. Sedangkan reproduksi asexual terjadi pada hospes vertebrata termasuk orang, disini disebut hospes intermedier. Tetapi yang perlu diperhatikan bahwa gametocyt terbentuk dalam darah vertebrata dan fertilisasi terjadi di dalam lambung nyamuk. Dari hal tersebutlah yang menunjukkan bahwa vertebrata masih merupakan hospes definitif.
Fase vertebrata
Bila nyamuk terinfeksi plasmodium menghisap darah vertebrata, nyamuk menginjeksikan air ludahnya (saliva) yang berisi sporozoit yang kecil dan memanjang masuk kedalam aliran darah. Pada dasarnya sporozoit bentuknya mirip dengan Emeria atau parasit coccidia dengan panjang 10-15 um dan diameter 1 um.
Begitu masuk aliran darah sporozoit langsung menghilang dalam waktu 1 jam. Ternyata mereka masuk kedalam parenchym hati atau organ internal lainnya. Fase ini disebut fase “Pre erytrocytic” atau “exoerytrocytic primer” (schizogony). Begitu masuk kedalam sel hati, parasit bermetamorfosis menjadi trophozoit. Trophozoit memakan cytoplasma dari sel hospes secara pynositosis. Setelah sekitar 1 minggu, trophozoit menjadi masak dan mulai mengalami proses scizogony. Sejumlah anak nuclei terbentuk dan berubah bentuk menjadi schizont yang disebut “Cryptozoit” . Dalam masa pembelahan inti, membrana nukleus tetap utuh. Mitokondria membesar pada saat terjadi perkembangan trophozoit menjadi banyak mitokondria. Merozoit yang terbentuk terjadi setelah proses cytokinesis. Merozoit lebih pendek daripada sporozoit. Merozoit masuk ke sel hati lainnya dan membentuk schizont dan kemudian membentuk merozoit lagi.
Merozoit meninggalkan sel hati berpenetrasi ke dalam sel erytrocyt, ini adalah awal fase “erytrocytic”. Begitu masuk erytrocyt, merozoit berubah bentuk menjadi trophozoit lagi. Cytoplasma sel darah dimakan dan membentuk vacuola cincin cytoplasma dengan nukleus berada dipinggirnya. Pada saat trophozoit tumbuh, vacuola menjadi tidak jelas, tetapi terlihat granula pigmen dari hemozoin dari vacuola. “Hemozoin” adalah produk dari digesti parasit asal hemoglobin dari hospes tetapi bukan degradasi dari bagian hemoglobin.
Parasit cepat berkembang menjadi schizont. Bilamana perkembangan merozoit telah sempurna, maka sel pecah kemudian keluar sel metabolik dari parasit dan residu dari sel hospes termasuk hemozoin. Banyak merozoit dibunuh oleh sel reticuloendothelial dan leucocyt, tetapi masih ada sejumlah merozoit yang berparasit dalam sel hospes.
Setelah beberapa generasi proses reproduksi asexual tersebut, beberapa merozoit masuk kedalah sel erytrocyt dan membentuk “Macrogametocyt” dan “microgametocyt”, berbentuk agak pipih dan mengandung hemozoin. “Gametocytogenesis” mungkin juga terjadi dalam hati. Bila tidak termakan nyamuk, gametocyt segera akan mati atau dimakan oleh sel phagocyt dalam sistem reticuloendothelial.
Fase invertebrata
Bila erytrocyt yang mengandung gemetocyt dihisap oleh nyamuk yang bukan vektor (tidak cocok), maka darah akan didigesti dan parasit akan mati. Tetapi bila dihisap oleh nyamuk vektor (cocok) maka gametocyt berkembang menjadi gamet. Secara alami hanya nyamuk betina yang menghisap darah. Hospes yang cocok pada parasit plasmodium adalah nyamuk Anopheles spp. Setelah keluar dari erytrocyt, macrogametocyt masak dan menjadi macrogamet. Dilain pihak microgamet berubah bentuk menjadi “exflagelasi”. Begitu microgamet menjadi extraseluler, dalam waktu 10-12 menit, nucleus membelah diri menjadi 6-8 anak nuclei, dimana setiap nuclei berkembang menjadi axonema. Pada saat dinding microgamet pecah setiap flagella yang mengandung nuclei bergerak keluar bebas mencari macrogamet dan berpenetrasi sehingga terjadi fertilisasi. Hasilnya adalah zygot diploid yang dengan cepat berkembang menjadi ookinete yang motil dengan bentuk yang memanjang. Ookinete berpenetrasi ke membran periothropic dinding usus nyamuk, bermigrasi ke haemocel usus dan berubah bentuk menjadi oocyt. Oocyt ditutupi oleh capsul segera setelah keluar dari haemocel. Selama perjalanannya tersebut zygot membelah diri secara haploid dengan banyak inti sel disebut mitokondria dan inclusion lainnya. Sporoblast membelah menjadi ribuan sporozoit. Sporozoit ini memecah oocyst dan keluar bermigrasi dalam tubuh nyamuk, kemudian masuk kedalam kelenjar ludah nyamuk menunggu untuk diinjeksikan ke hospes vertebrata.
Plasmodium vivax
Spesies plasmodium ini menyebabkan penyakit “Malaria tertiana benigna” atau disebut malaria tertiana. Nama tertiana adalah berdasarkan fakta bahwa timbulnya gejala demam terjadi setiap 48 jam. Nama tersebut diperoleh dari istilah Roma, yaitu hari kejadian pada hari pertama , sedangkan 48 jam kemudian adalah hari ke 3. Penyakit banyak terjadi di daerah tropik dan sub tropik, kejadian penyakit malaria 43% disebabkan oleh P. vivax.. Proses schizogony exoerytrocytic dapat terus terjadi sampai 8 tahun, disertai dengan periode relaps, disebabkan oleh terjadinya invasi baru terhadap erythrocyt. Kejadian relaps terciri dengan pasien yang terlihat normal (sehat) selama periode laten. Terjadinya relaps juga erat hubungannya dengan reaksi imunitas dari individu.
Plasmodium vivax hanya menyerang erytrocyt muda (reticulocyt), dan tidak dapat menyerang/tidak mampu menyerang erytrocyt yang masak. Segera setelah invasi kedalam erytrocyt langsung membentuk cincin., cytoplasma menjadi aktif seperti ameba membentuk pseudopodia bergerak ke segala arah sehingga disebut “vivax”. Infeksi terhadap erytrocyt lebih dari satu trophozoit dapat terjadi tetapi jarang. Pada saat trophozoit berkembang erytrocyt membesar, pigmennya berkurang dan berkembang menjadi peculiar stipling disebut “Schuffners dot”. Dot (titik) tersebut akan terlihat bila diwarnai dan akan terlihat parasit di dalamnya. Cincin menempati 1/3-1/2 dari erytrocyt dan trophozoit menempati 2/3 dari sel darah merah tersebut selama 24 jam. Granula hemozoin mulai terakumulasi sesuai dengan pembelahan nucleus dan terulang lagi sampai 4 kali, terdapat 16 nuclei pada schizont yang masak. Bila terjadi imunitas atau diobati chemotherapi hanya terjadi sedikit nyclei yang dapat diproduksi. Proses schizogony dimulai dan granula pigmen terakumulasi dalam parasit. Merozoit yang bulat dengan diameter 1,5 um langsung menyerang erytrocyt lainnya. Schizogony dalam erytrocyt memakan waktu 48 jam.
Beberpa merozoit berkembang menjadi gametocyt, dan gametocyt yang masak mengisi sebagian besar erytrocyt yang membesar (10um). Sedangkan mikrogametocyt terlihat lebih kecil dan biasanya hanya terlihat sedikit dalam erytrocyt. Gametocyt memerlukan 4 hari untuk masak. Perbandingan antara macro:microgametocyt adalah 2:1, dan salah satu sel darah kadang diisi keduanya (macro+micro) dan schizont.
Dalam nyamuk terjadi proses pembentukan zygot, ookinete dan oocyt dengan ukuran 50 um dan memproduksi 10.000 sporozoit. Terlalu banyak oocyst dapat membunuh nyamuk itu sendiri sebelum oocyt berkembang menjadi sporozoit.
Plasmodium falciparum
Penyakit malaria yang disebabkan oleh species ini disebut juga “Malaria tertiana maligna”, adalah merupakan penyakit malaria yang paling ganas yang menyerang manusia. Daerah penyebaran malaria ini adalah daerah tropik dan sub-tropic, dan kadang dapat meluas kedaerah yang lebih luas, walaupun sudah mulai dapat diberantas yaitu di Amerika Serikat, Balkan dan sekitar Mediterania. Malaria falciparum adalah pembunuh terbesar manusia di daerah tropis di seluruh dunia yang diperkirakan sekitar 50% penderita malaria tidak tertolong.
Malaria tertiana maligna selalu dituduh sebagai penyebab utama terjadinya penurunan populasi penduduk di jaman Yunani kuno dan menyebabkan terhentinya expansi “Alexander yang agung” menaklukan benua Timur karena kematian serdadunya oleh seranagn malaria ini. Begitu juga pada perang Dunia I dan II terjadinya kematian manusia lebih banyak disebabkan oleh penyakit malaria ini daripada mati karena perang.
Seperti pada malaria lainnya, schizont exoerytrocytic dari P. falciparum timbul dalam sel hati. Schizont robek pada hari ke 5 dan mengeluarkan 30.000 merozoit. Disini tidak terjadi fase exoerytrocytic ke 2 dan tidak terjadi relaps. Tetapi penyakit akan timbul lagi sekitar 1 tahun, biasanya sekitar 2-3 tahun kemudian setelah infeksi pertama. Hal tersebut disebabkan oleh jumlah populasi parasit yang sedikit didalam sel darah merah.
Merozoit menyerang sel darah merah pada senua umur, disamping itu P. falciparum terciri dengan tingkat parasitemia yang tinggi dibanding malaria lainnya. Sel darah yang mengandung parasit ditemukan dalam jaringan yang paling dalam seperti limpa dan sumsum tulang pada waktu schizogony. Pada waktu gametocyt berkembang, sel darah tersebut bergerak menuju sirkulsi darah perifer, biasanya terlihat sebagi bentuk cincin.
Trophozoit bentuk cincin adalah yang paling kecil diantara parasit malaria lainnya yang menyerang manusia, sekitar 1,2um. Begitu trophozoit tumbuh dan mulai bergerak dengan pseudopodi, pergerakannya tidak se aktif infeksi P. vivax. Erytrocyt yang terinfeksi berkembang menjadi ireguler dan lebih besar daripada P. vivax, sehingga menyebabkan degenerasi sel hospes.
Schizont yang masak berkembang menjadi 8-32 merozoit, pada umumnya 16 merozoit. Schizont sering ditemukan pada darah perifer, fase erytrocyt ini memakan waktu sekitar 48 jam. Pada kondisi yang berat, saat terjadi parasitemia ditemukan lebih dari 65% erytrocyt mengandung parasit, tetapi biasanya pada kepadatan 25% saja sudah menyebabkan fatal.
Plasmodium malariae
Infeksi parasit P. malariae disebut juga “Malaria quartana” dengan terjadinya krisis penyakit setiap 72 jam. Hal tersebut di kenali sejak jaman Yunani, karena waktu demam berbeda dengan parasit malaria tertiana. Pada tahun 1885 Golgi dapat membedakan antara demam karena penyakit malaria tertiana dengan quartana dan memberikan deskripsi yang akurat dimana parasit tersebut diketahui sebagai P. malariae.
Plasmodium malariae adalah parasit cosmopolitan, tetapi distribusinya tidak continyu di setiap lokasi. Parasit sering di temukan di daerah tropik Afrika, Birma, India, SriLanka, Malaysia, Jawa, New Guienia dan Eropa. Juga tersebar di daerah baru seperti Jamaica, Guadalope, Brazil, Panama dan Amerika Serikat. Diduga parasit menyerang orang di jaman dulu, dengan berkembangnya perabapan dan migrasi penduduk, kasus infeksi juga menurun.
Schizogony exoerytrocytic terjadi dalam waktu 13-16 hari, dan relaps terjadi sampai 53 tahun. Bentuk erytrocytic berkembang lambat di dalam darah dan gejala klinis terjadi sebelumnya, dan mungkin ditemukan parasit dalam ulas darah. Bentuk cincin kurang motil daripada P. vivax, sedangkan cytoplasma lebih tebal. Bentuk cincin yang pipih dapat bertahan sampai 48 jam, yang akhirnya berubah bentuk memanjang menjadi bentuk “band” yang mengunpulkan pigmen dipinggirnya. Nukleus membelah menjadi 6-12 merozoit dalam waktu 72 jam. Tingkat parasitemianya relatif rendah sekitar 1 parasit tiap 20.000 sel darah. Rendahnya jumlah parasit tersebut berdasarkan fakta bahwa merozoit hanya menyerang erytrocyt yang tua yang segera hilang dari peredaran darah karena didestruksi secara alamiah.
Gametocyt mungkin berkembang dalam organ internal, bentuk masaknya jarang ditemukan dalam darah perifer. Mereka berkembang sangat lambat untuk menjadi sporozoit infektif.
Plasmodium ovale
Penyakit yang disebabkan infeksi parasit ini disebut “malaria tertiana ringan” dan merupakan parasi malaria yang paling jarang pada manusia. Biasanya penyakit malaria ini tersebar di daerah tropik, tetapi telah dilaporkan di daerah Amerika Serikat dan Eropa. Penyakit banyak dilaporkan di daerah pantai Barat Afrika yang merupakan lokasi asal kejadian, penyakit berkembang ke daerah Afrika Tengah dan sedikit kasus di Afrika Timur. Juga telah dilaporkan kasus di Philipina, NewGuenia dan Vietnam. Plasmodium ovale sulit di diagnosis karena mempunyai kesamaan dengan P. vivax.
Schizont yang masak berbentuk oval dan mengisi separo dari sel darah hospes. Biasanya akan terbentuk 8 merozoit, dengan kisaran antara 4-16. Bentuk titik (dot) terlihat pada awal infeksi kedlam sel darah merah. Bentuknya lebih besar daripada P. vivax dan bila diwarnai terlihat warna merah terang.
Gametocyr dari P. ovale memerlukan lebih lama dalam darah perifer daripada malaria lainnya. Tetapi mereka cepat dapat menginfeksi nyamuk secara teratur dalam waktu 3 minggu setelah infeksi.
Diagnosis penyakit Malaria
Diagnosis berdasarkan gejala klinis dan yang paling penting adalah ditemukannya parasit dalam darah dengan cara ulas darah dan pewarnaan. Cara diagnosis secara detail dapat dilihat dalam buku “Parasitologi Kedokteran” FKUI.
Patologi penyakit Malaria
Gejala klinis yang terlihat dari penyakit malaria ini disebabkan oleh 2 faktor penting yaitu:
1) Respons radang dari hospes yang terciri dengan adanya demam
2) Anemia, terjadi karena perusakan sel darah merah dengan urutan keparahan : falciparum > vivax > malaria > ovale
Penyebab utama anemia adalah adanya hemolysis dari erytrocyt yang mengandung
parasit dan yang tidak, sedangkan tubuh tidak mampu untuk merecycle ikatan Fe dalam hemozoin yang tidak larut dalam perusakan retyculocyt oleh parasit (terutama P. vivax). Terjadinya hemolysis erytrocyt menyebabkan peningkatan bilirubin dalam darah, dimana bilirubin adalah produk dari haemoglobin yang pecah. Hemozoin terbawa oleh sirkulasi leucocyt dan terdeposit dalam sistem reticuloendothelial. Pada kasus yang berat organ viscera terutama hati, limpa dan otak menjadi berwarna gelap kehitaman karena adanya deposit pigmen tersebut.
Terjadinya demam pada penyakit malaria adalah berhubungan erat dengan kerusakan dari generasi merozoit dan rupturnya sel darah merah yang berisi merozoit tersebut. Terjadinya demam juga dirangsang oleh produk exkresi dari parasit yang dikeluarkan pada waktu erytrocyt lysis.
Beberapa hari sebelum terjadinya serangan pertama, pasien merasa lesu, nyeri otot, sakit kepala, hilang nafsu makan dan demam ringan, atau kadang tidak terlihat gejala apapun. Yang khas pada serangan malaria tertiana atau quartana adalah rasa dingin, kemudian suhu badan meningkat cepat sampai 40oC, gigi menggigil, mual dan muntah dapat terjadi. Suhu tubuh tinggi tersebut terjadi setelah ½-1 jam, dengan rasa sakit kepala dan tubuh terasa panas. Suhu tubuh turun dengan cepat kembali ke normal dalam waktu 2-3 jam dan serangan tersebut secara keseluruhan terjadi dalam waktu 8-12 jam. Penderita dapat tidur sejenak dan merasa sehat sampai terjadi serangan berikutnya.
Karena sinkronisasi Plasmodium falciparum tidak begitu terlihat maka onset demam tersebut terjadi secara perlahan (gradual), tetapi masa kenaikan suhu tubuh tersebut lebih lama. Terjadinya demam dapat kontinyu atau berfluktuasi, tetapi pasien tidak merasakan sehat diantara terjadinya serangan. Malaria falciparum selalu terlihat serius dan kadang menyebabkan terjadinya bentuk perniciosa atau ganas dan penyakit dengan cepat dapat menyebabkan fatal.
“Demam billious remitent”, adalah demam malaria yang paling sering ditemui dan kurang berbahaya. Gejala ini ditandai dengan nausea, vomitus profus dan continyus, kadang disertai haemoragik dalam lambung. Gejala penyakit kuning (jaundice) biasanya terlihat pada hari kedua. Cairan urine mengandung pigmen empedu dan demam cenderung tinggi dan berfluktuasi (remitent).
“Malaria cerebral”, dapat terjadi secara gradual, tetapi biasanya mendadak, sakit kepala berat, dapat diikuti dengan koma. Suhu tubuh naik sangat tinggi 41oC dapat terjadi. Pada kejadian yang mendadak ditandai dengan gejala mania dan gejala gangguan saraf, convulsi terutama pada anak. Kematian dapat terjadi beberapa jam kemudian. Fase awal dari malaria serebral ini kadang dikelirukan dengan toksisitas alkohol akut.
Daftar pustaka
www.geocities.com/kuliah_farm/parasitologi/Malaria.doc
parasitfkundip.wordpress.com/
malariana.blogspot.com/2008/10/mengenal-malaria.html - 108k
www.geocities.com/mitra_sejati_2000/malaria.html - 7k
Penetapan Kadar dengan Metode Iodometrri
Pada titrasi iodometri, analit yang dipakai adalah oksidator yang dapat bereaksi dengan I- (iodide) untuk menghasilkan I2, I2 yang terbentuk secara kuantitatif dapat dititrasi dengan larutan tiosulfat. Dari pengertian diatas maka titrasi iodometri adalah dapat dikategorikan sebagai titrasi kembali.
Iodida adalah reduktor lemah dan dengan mudah akan teroksidasi jika direaksikan dengan oksidator kuat. Iodida tidak dipakai sebagai titrant hal ini disebabkan karena factor kecepatan reaksi dan kurangnya jenis indicator yang dapat dipakai untuk iodide. Oleh sebab itu titrasi kembali merubakan proses titrasi yang sangat baik untuk titrasi yang melibatkan iodide. Senyawaan iodide umumnya KI ditambahkan secara berlebih pada larutan oksidator sehingga terbentuk I2. I2 yang terbentuk adalah equivalent dengan jumlah oksidator yang akan ditentukan. Jumlah I2 ditentukan dengan menitrasi I2 dengan larutan standar tiosulfat (umumnya yang dipakai adalah Na2S2O3) dengan indicator amilum jadi perubahan warnanya dari biru tua kompleks amilum-I2 sampai warna ini tepat hilang.
Reaksi yang terjadi pada titrasi iodometri untuk penentuan iodat adalah sebagai berikut:
Mengapa kita menitrasi langsung antara tiosulfat dengan analit? Beberapa alasan yang dapat dijabarkan adalah karena analit yang bersifat sebagai oksidator dapat mengoksidasi tiosulfat menjadi senyawaan yang bilangan oksidasinya lebih tinggi dari tetrationat dan umumnya reaksi ini tidak stoikiometri. Alasa kedua adalah tiosulfat dapat membentuk ion kompleks dengan beberapa ion logam seperti Besi(II).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan titrasi Iodometri adalah sebagai berikut:
Penambahan amilum sebaiknya dilakukan saat menjelang akhir titrasi, dimana hal ini ditandai dengan warna larutan menjadi kuning muda (dari oranye sampai coklat akibat terdapatnya I2 dalam jumlah banyak), alasannya kompleks amilum-I2 terdisosiasi sangat lambat akibatnya maka banyak I2 yang akan terabsorbsi oleh amilum jika amilum ditambahkan pada awal titrasi, alasan kedua adalah biasanya iodometri dilakukan pada media asam kuat sehingga akan menghindari terjadinya hidrolisis amilum
Titrasi harus dilakukan dengan cepat untuk meminimalisasi terjadinya oksidasi iodide oleh udara bebas. Pengocokan pada saat melakukan titrasi iodometri sangat diwajibkan untuk menghindari penumpukan tiosulfat pada area tertentu, penumpukkan konsentrasi tiosulfat dapat menyebabkan terjadinya dekomposisi tiosulfat untuk menghasilkan belerang. Terbentuknya reaksi ini dapat diamati dengan adanya belerang dan larutan menjadi bersifat koloid (tampak keruh oleh kehadiran S).
Cara menstandarisasi larutan tiosulfat
Tiosulfat yang dipakai dalam titrasi iodometri dapat distandarisasi dengan menggunakan senyawa oksidator yang memiliki kemurnian tinggi (analytical grade) seperti K2Cr2O7, KIO3, KBrO3, atau senyawaan tembaga(II).
Bila digunakan Cu(II) maka pH harus dibuffer pada pH 3 dan dipakai tiosianat untuk masking agent, KSCN ditambahkan pada waktu mendektitik akhir titrasi dengan tujuan untuk menggantikan I2 yang teradsorbsi oleh CuI. Bila pH yang digunakan tinggi maka tembaga(II) akan terhidrolisis dan akan terbentuk hidroksidanya. Jika keasaman larutan sangat tinggi maka cenderung terjadi reaksi I- sebagai akibat adanya Cu(II) dalam larutan yang megkatalis reaksi tersebut.
Contoh reaksi iodometri adalah sebagai berikut
Penetapan Kadar dengan Metode Iodimetri
Iodimetri merupakan titrasi redoks yang melibatkan titrasi langsung I2 dengan suatu agen pereduksi. I2 merupakan oksidator yang bersifat moderat, maka jumlah zat yang dapat ditentukan secara iodimetri sangat terbatas, beberapa contoh zat yang sering ditentukan secara iodimetri adalah H2S, ion sulfite, Sn2+, As3+ atau N2H4. Akan tetapi karena sifatnya yang moderat ini maka titrasi dengan I2 bersifat lebih selektif dibandingkan dengan titrasi yang menggunakan titrant oksidator kuat.
Pada umumnya larutan I2 distandarisasi dengan menggunakan standar primer As2O3, As2O3 dilarutkan dalam natrium hidroksida dan kemudian dinetralkan dengan penambahan asam. Disebabkan kelarutan iodine dalam air nilainya kecil maka larutan I2 dibuat dengan melarutkan I2 dalam larutan KI, dengan demikian dalam keadaan sebenarnya yang dipakai untuk titrasi adalah larutan I3-.
menghitung sel darah
dalam sel darah merah : Pria:14-16 gram/dL
Wanita:12,5-15 gram/dL
Hematokrit Perbandingan sel darah merah terhadap:
volume darah total : Pria:42-50% Wanita:38-47%
desinfektan untuk bakteri
Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Sedangkan antiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup. Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan pakaian.
Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterilisasi.
Bahan kimia tertentu merupakan zat aktif dalam proses desinfeksi dan sangat menentukan efektivitas dan fungsi serta target mikroorganime yang akan dimatikan. Dalam proses desinfeksi sebenarnya dikenal dua cara, cara fisik (pemanasan) dan cara kimia (penambahan bahan kimia). Dalam tulisan ini hanya difokuskan kepada cara kimia, khususnya jenis-jenis bahan kimia yang digunakan serta aplikasinya.
Banyak bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai desinfektan, tetapi umumnya dikelompokkan ke dalam golongan aldehid atau golongan pereduksi, yaitu bahan kimia yang mengandung gugus -COH; golongan alkohol, yaitu senyawa kimia yang mengandung gugus -OH; golongan halogen atau senyawa terhalogenasi, yaitu senyawa kimia golongan halogen atau yang mengandung gugus -X; golongan fenol dan fenol terhalogenasi, golongan garam amonium kuarterner, golongan pengoksidasi, dan golongan biguanida.
Telah dilakukan perbandingan koefisien fenol turunan aldehid (formalin dan glutaraldehid) dan halogen (iodium dan hipoklorit) terhadap mikroorganisme Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi yang resisten terhadap ampisilin dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan dari disinfektan turunan aldehid dan halogen yang dibandingkan dengan fenol dengan metode uji koefisien fenol . Fenol digunakan sebagai kontrol positif, aquadest sebagai kontrol negatif dan larutan aldehid dan halogen dalam pengenceran 1 : 100 sampai 1 : 500 dicampur dengan suspensi bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi resisten ampisilin yang telah diinokulum, keburaman pada tabung pengenceran menandakan bakteri masih dapat tumbuh. Nilai koefisien fenol dihitung dengan cara membandingkan aktivitas suatu larutan fenol dengan pengenceran tertentu yang sedang diuji. Hasil dari uji koefisien fenol menunjukan bahwa disinfektan turunan aldehid dan halogen lebih efektif membunuh bakteri Staphylococcus aureus dengan nilai koefisien fenol 3,57 ; 5,71 ; 2,14 ; 2,14 berturut-turut untuk formalin, glutaraldehid, iodium dan hipoklorit, begitu juga dengan bakteri Salmonella typhi, disinfektan aldehid dan halogen masih lebih efektif dengan nilai koefisien fenol 1,81 ; 2,72 ; 2,27 dan 2,27 berturut-turut untuk formalin, glutaraldehid, iodium dan hipoklorit.
Disinfeksi dan antiseptik
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen. Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik.
Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati. Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari toksisitasnya.
Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alat-alat tersebut dari debris organik dan bahan-bahan berminyak karena dapat menghambat proses disinfeksi.
Macam-macam desinfektan yang digunakan:
- Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi unguk mendesinfeksi permukaan, namun ADA tidak menganjurkkan pemakaian alkohol untuk mendesinfeksi permukaan oleh karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek sisa. - Aldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat mengiritasi kulit/mukosa, operator harus memakai masker, kacamata pelindung dan sarung tangan heavy duty. Larutan glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus akan mati dalam waktu 10-20 menit, sedang spora baru alan mati setelah 10 jam. - Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak, misalnya 0,4% larutan pada detergen digunakan pada surgical scrub (Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2% digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap bakteri Gram(+) maupun Gram(-). Efektivitasnya pada rongga mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan salivary mucus. - Senyawa halogen. Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion halide. Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Chloros, Domestos, dan Betadine).
- Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat organik. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah. Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini, banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium. - Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya Dettol).
Bakteri resisten terhadap desinfektan
Sejumlah bakteri ternyata mampu bertahan hidup setelah kontak dengan desinfektan. Tidak hanya itu, mereka juga menjadi kebal terhadap antibiotic tertentu. Desinfektan kerap digunakan untuk membunuh kuman dan bakteri.
Penelitian yang dipimpin Gerrard Fleming dari Universitas Nasional Irlandia berfokus pada pseudomonas aeruginosa, bakteri penyebab sejunlah infeksi yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. Ketika peneliti menambah jumlah desinfektan ke medium-medium laboratorium yang dipenuhi pseudomonas aeruginosa, bakteri ini mampu beradaptasi dan bertahan hidup dengan mengeluarkan agen-agen antimicrobial. Bakteri itu juga bermutasi secara genesis yang membuat mereka kebal terhadap antibiotic jenis ciprofloxacin.
“Ini berarti residu dari desinfektan yang diencerkan secara tidak benar yang teringgal dipermukaan rumah sakit dapat mendorong pertumbuhan bakteri yang kebal antibioitk,” paper Fleming. “Yang lebih mengkhawatirkan adalah bakteri-bakteri itu dapat beradaptasi melawan antibiotic, bahkanb sebelum mereka kontak dengan antibiotic tersebut. “Pemakaian antibiotic yang berlebihan merupakan factor pentingmunculnya bakteri kebal antibiotic.
pemeriksaan tinja dengan metode indorect pengendapan
Penentuan kadar dengan metode iodometri
Metode titrasi iodometri langsung (kadang-kadang dinamakan iodimetri) mengacu kepada titrasi dengan suatu larutan iod standar. Metode titrasi iodometri tak langsung (kadang-kadang dinamakan iodometri), adlaah berkenaan dengan titrasi dari iod yang dibebaskan dalam reaksi kimia.
Garam KIO3 mampu mengoksidasi iodida menjadi iod secara kuantitatif dalam larutan asam. Oleh karena itu digunakan sebagai larutan standar dalam proses titrasi Iodometri ini. Selain itu juga karena sifat Iod itu sendiri yang mudah teroksidasi oleh oksigen dalam lingkungan sehingga iodida mudah terlepas. Reaksi ini sangat kuat dan hanya membutuhkan sedikit sekali kelebihan ion hidrogen untuk melengkapi reaksinya. Namun kekurangan utama dari garam ini sebagai standar primer adalah bahwa bobot ekivalennya yang rendah. Larutan standar ini sangat stabil dan menghasilkan iod bila diolah dengan asam :
IO3- + 5I- + 6H+ 3 I2 + 3H2O
Larutan KIO3 memiliki dua kegunaan penting, pertama, adalah sebagai sumber dari sejumlah iod yang diketahui dalam titrasi, ia harus ditambahkan kepada larutan yang mengandung asam kuat, ia tak dapat digunakan dalam medium yang netral atau memiliki keasaman rendah. Yang kedua, dalam penetapan kandungan asam dari larutan secara iodometri, atau dalam standarisasi larutan asam keras. Larutan baku KIO3 0,1 N dibuat dengan melarutkan beberapa gram massa kristal KIO3 yang berwarna putih dengan menggunakan aquades dan mengencerkannya.
- 1. Pembakuan Larutan Na2S2O3 dengan Larutan Baku KIO3
Oksidator + KI I2
I2 + 2Na2S2O3 2NaI + Na2S4O6
Natrium tiosulfat dapat dengan mudah diperoleh dalam keadaan kemurnian yang tinggi, namun selalu ada saja sedikit ketidakpastian dari kandungan air yang tepat, karena sifat flouresen atau melapuk-lekang dari garam itu dan karena alasan-alasan lainnya. Karena itu, zat ini tidak memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai larutan baku standar primer. Natrium tiosulfat merupakan suatu zat pereduksi, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
2S2O32- S4O62- + 2e-
Pembakuan larutan natrium tiosulfat dapat dapat dilakukan dengan menggunakan kalium iodat, kalium kromat, tembaga dan iod sebagai larutan standar primer, atau dengan kalium permanganat atau serium (IV) sulfat sebagai larutan standar sekundernya. Namun pada percobaan ini senyawa yang digunakan dalam proses pembakuan natrium tiosulfat adalah kalium iodat standar.
Larutan thiosulfat sebelum digunakan sebagai larutan standar dalam proses iodometri ini harus distandarkan terlebih dahulu oleh kalium iodat yang merupakan standar primer. Larutan kalium iodat ini ditambahkan dengan asam sulfat pekat, warna larutan menjadi bening. Dan setelah ditambahkan dengan kalium iodida, larutan berubah menjadi coklat kehitaman. Fungsi penambahan asam sulfat pekat dalam larutan tersebut adalah memberikan suasana asam, sebab larutan yang terdiri dari kalium iodat dan klium iodida berada dalam kondisi netral atau memiliki keasaman rendah. Reaksinya adalah sebagai berikut :
IO3- + 5I- + 6H+ → 3I2 + 3H2O
Indikator yang digunakan dalam proses standarisasi ini adalah indikator amilum 1%. Penambahan amilum yang dilakukan saat mendekati titik akhir titrasi dimaksudkan agar amilum tidak membungkus iod karena akan menyebabkan amilum sukar dititrasi untuk kembali ke senyawa semula. Proses titrasi harus dilakukan sesegera mungkin, hal ini disebabkan sifat I2 yang mudah menuap. Pada titik akhir titrasi iod yang terikat juga hilang bereaksi dengan titran sehingga warna biru mendadak hilang dan perubahannya sangat jelas. Penggunaan indikator ini untuk memperjelas perubahan warna larutan yang terjadi pada saat titik akhir titrasi. Sensitivitas warnanya tergantung pada pelarut yang digunakan. Kompleks iodium-amilum memiliki kelarutan yang kecil dalam air, sehingga umumnya ditambahkan pada titik akhir titrasi. Jika larutan iodium dalam KI pada suasana netral dititrasi dengan natrium thiosulfat, maka :
I3- + 2S2O32- 3I- + S4O62-
S2O32- + I3- S2O3I- + 2I-
2S2O3I- + I- S4O62- + I3-
S2O3I- + S2O32- S4O62- + I-
Dari hasil perhitungan diketahui besarnya konsentrasi natrium thiosulfat yang digunakan sebagai larutan baku standar sebesar 6,25 N.
- 2. Penentuan Kadar Cu2+ dengan Larutan Baku Na2S2O3
2Cu2+ + 4I- 2CuI(s) + I2
Penentuan kadar Cu2+ dalam larutan dengan bantuan larutan natrium tiosulfat yang dilakukan mengencerkan 5 mL sampel garam hingga 100 mL dan mengambil 10 mL hasil pengenceran tersebut untuk ditambahkan dengan larutan KI 10% dan menitrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat hingga larutan yang semula berwarna coklat tua menjadi larutan yang berwarna kuning muda. Kemudian larutan tersebut ditambahkan dengan 4 mL larutan amilum 1 % menghasilkan larutan yang semula berwarna kuning muda menjadi biru tua, Penambahan indikator amilum 1% ini dimaksudkan agar memperjelas perubahan warna yang terjadi pada larutan tersebut. kemudian larutan tersebut dititrasi kembali dengan larutan natrium tiosulfat hingga warna biru pada larutan tepat hilang. Untuk lebih memperjelas terjadinya reaksi tersebut, ke dalam larutan ditambahkan amilum. Bertemunya I2 dengan amilum ini akan menyebabakan larutan berwarna biru kehitaman. Selanjutnya titrasi dilanjutkan kembali hingga warna biru hilang dan menjadi putih keruh.
I2 + amilum I2-amilum
I2-amilum + 2S2O32- 2I- + amilum + S4O6-
Hal yang perlu diperhatikan setelah penambahan amilum adalah adanya sifat adsorpsi pada permukaan endapan tembaga(I) iodida. Sifat ini menyebabkan terjadinya penyerapan iodium dan apabila iodium ini dihilangkan dengan cara titrasi, maka titik akhir titrasi akan tercapai terlalu cepat. Oleh karena itu, sebelum titik akhir titrasi tercapai, yaitu pada saat warna larutan yang dititrasi dengan Na2S2O3 akan berubah dari biru menjadi bening, dilakukan penambahan kalium tiosianat KCNS.
Penambahan KCNS menyebabkan larutan kembali berwarna biru. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
2Cu2+ + 2I- + 2SCN- → 2CuSCN ↓ + I2
Endapan tembaga(I) tiosianat yang terbentuk mempunyai kelarutan yang lebih rendah daripada tembaga(I) iodida sehingga dapat memaksa reaksi berjalan sempurna. Selain itu, tembaga(I) tiosianat mungkin terbentuk pada permukaan tembaga(I) iodida yang telah mengendap. Reaksinya sebagai berikut:
CuI ↓ + SCN- → CuSCN ↓ + I-
Penambahan larutan KCNS ini bertujuan sebagai larutan yang mengembalikan reaksi penambahan indikator amilum dalam larutan sehingga larutan menjadi kembali biru. Reaksi yang berlangsung adalah
2Cu2+ + 4 I- 2CuI + I2
2S2O32- + I2 S4O62-+ 2I-
dari hasil pengamatan dan perhitungan, didapatkan jumlah volume titrasi larutan natrium tiosulfat yang dibutuhkan untuk merubah larutan dari warna coklat tua menjadi kuning muda setelah penambahan amilum maka larutan menjadi bening dan setelah penambahan KCNS maka larutan menjadi jernih kembali. Dari hasil perhitungan diperoleh massa tembaga pada larutan sampel sebesar 0,4321 gram dan kadar tembaga (%Cu2+) dalam larutan sample tersebut adalah sebesar 43,21 %.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan, perhitungan dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut :
- Ada dua cara analisis menggunakan senyawa iodium yaitu titrasi iodimetri atau dengan iodometri dimana iodium terlebih dahulu dioksidasi oleh oksidator misalnya KI.
- Kadar tembaga dalam garam CuSO4.5H2O dapat ditentukan dengan cara iodometri.
- Indikator yang dipakai adalah amilum karena amilum sangat peka terhadap iodium dan terbentuk kompleks amilum berwarna biru cerah, saat ekivalen amilum terlepas kembali.
- Massa tembaga pada larutan diketahui sebesar 0,4321 gram dan kadar tembaga dalam larutan sebesar 43,21 %.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
khasiat vitamin A bagi tubuh
Vitamin A memiliki 4 fungsi utama bagi tubuh, yakni:
- Vitamin A membantu sel bereproduksi secara normal, sebuah proses yang disebut diferensiasi. Sel-sel yang tidak berdiferensiasi dengan seharusnya bisa berubah menjadi pra-kanker.
- Vitamin A diperlukan untuk penglihatan. Vitamin A menjaga kesehatan sel pada berbagai macam struktur mata dan diperlukan untuk transfer cahaya menjadi tanda-tanda syaraf di retina.
- Vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan normal dan pengembangan embrio dan janin, memengaruhi gen yang menentukan rangkaian perkembangan organ-organ pada perkembangan embrio.
- Vitamin A diperlukan untuk fungsi reproduksi normal, dengan pengaruh pada fungsi dan pembentukan sperma, indung telur dan plasenta.
Hati, produk-produk yang terbuat dari susu, dan minyak hati ikan cod merupakan sumber vitamin A. Vitamin A juga terdapat dalam bentuk suplemen. Vitamin A biasanya digunakan dalam hubungannya dengan beberapa kondisi di bawah ini:
- PRIMER: anemia (jika kekurangan vitamin A), penyakit-penyakit yang menimpa anak-anak, cystic fibrosis, infeksi, leukoplakia, cacar air/campak (jika kekurangan vitamin A), rabun ayam.
- SEKUNDER: Bronkitis, celiac disease (hanya jika kekurangan vitamin A), serangan jantung, fungsi imun tubuh, anemia karena kekurangan zat besi, cacar air/campak (untuk kasus-kasus yang berat), menorrhagia (menstruasi yang berat), peptic ulcer (maag akut), retinitis pigmentosa (penyakit mata turunan yang menyerang retina), sprainsand strains (luka pada jaringan lunak khususnya ligamen, tendon, dan persendian), penyembuhan luka.
- LAINNYA: jerawat, pendukung pelepasan dari ketergantungan alkohol, konjungtivitis/blepharitis, penyakit crohn (penyakit di usus besar), Diabetic retinopathy (kombinasikan dengan selenium, vitamin C, dan vitamin E), diare, radang lambung, gondong, pendukung HIV, hipotiroid, kanker paru-paru, pap smear (abnormal), kesehatan pra- dan pasca-operasi, premenstruasi syndrome, retinopathy (penyakit yang berhubungan dengan retina, kombinasikan dengan selenium, vitamin C, dan vitamin E), sickle cell anemia, infeksi saluran kencing, vaginitis.
Orang yang membatasi konsumsi mereka akan hati, produk-produk yang berasal dari susu, dan sayur-sayuran yang mengandung beta-karoten, dapat mengalami kekurangan vitamin A.
* Bayi yang berat badannya saat lahir sangat rendah (2,2 pounds atau 0,99 kg atau kurang) memiliki resiko yang tinggi lahir dengan kekurangan vitamin A, dan suntikan vitamin A diberikan kepada bayi-bayi ini telah dilaporkan dapat mengurangi resiko sakit paru-paru.
karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).[1] Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.[2] Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air.[3] Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.[2]
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).
kelainan lipid
- Lipid sederhana :
- lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida),
- ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi
- Lipid majemuk
- fosfolipid
- lipoprotein
- Lipid turunan
- asam lemak
- sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)
- Kolesterol
- Trigliserida (lemak netral)
- Fosfolipid
- Asam Lemak
- Kilomikron
- VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
- IDL (Intermediate Density Lipoprotein)
- LDL (Low Density Lipoprotein)
- HDL (High Density Lipoprotein)
- Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang masuk ke dalam darah
- Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam darah
- Jalur eksogen
- Jalur endogen
KELAINAN LIPID
Pemeriksaan Laboratorium | Kisaran yang Ideal (mg/dL darah) |
Kolesterol total | 120-200 |
Kilomikron | negatif (setelah berpuasa selama 12 jam) |
VLDL | 1-30 |
LDL | 60-160 |
HDL | 35-65 |
Perbandingan LDL dengan HDL | < 3,5 |
Trigliserida | 10-160 |
- Hiperlipidemia Primer
- Hiperlipidemia Sekunder
KLASIFIKASI KLINIS HIPERLIPIDEMIA
(dalam hubungannya dengan Penyakit Jantung Koroner)- Hiperkolesterolemia yaitu : kadar kolesterol meningkat dalam darah .
- Hipertrigliseridemia yaitu : kadar trigliserida meningkat dalam darah.
- Hiperlipidemia campuran yaitu : kadar kolesterol dan trigliserida meningkat dalam darah.
- Penyebab primer, yaitu faktor keturunan (genetik)
- Penyebab sekunder, seperti:
- Usia
- Jenis kelamin
- Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
- Obesitas / kegemukan
- Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh seperti mentega, margarin, whole milk, es krim, keju, daging berlemak.
- Kurang melakukan olah raga
- Penggunaan alkohol
- Merokok
- Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
- Gagal ginjal
- Kelenjar tiroid yang kurang aktif.
- Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme lemak seperti estrogen, pil kb, kortikosteroid, diuretik tiazid (pada keadaan tertentu)
Gambar 2a. Potongan melintang Arteri
Gambar 2b. Potongan melintang Arteri yang diperbesar
Gambar 3. Otot jantung yang mati akibatpenyumbatan arteri koronaria (Infark Miokard)
Gambar 4. Daerah yang sering mengalami nyeri dada (Angina Pectoris)
sumber pustaka
http://health.detik.com/read/2011/04/02/080113/1607021/766/makanan-pelawan-lemak-jahat
makanan pelawan lemak
Makanan Pelawan Lemak Jahat
Merry Wahyuningsih - detikHealth(Foto: thinkstock)
Lemak merupakan molekul-molekul alam yang tak dapat larut dalam air. Hal inilah yang menyebabkan jika orang terlalu banyak makan lemak akan menjadi gemuk.
Berikut beberapa makanan yang bisa membantu melawan lemak jahat, seperti dilansir Lifemojo, Sabtu (2/4/2011):
1. Almond
Menurut studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Obesity, orang yang makan 85 gram (sekitar 3 ons) almond setiap hari, dapat mengurangi berat badan dan indeks massa tubuh (BMI) 18 persen dibandingkan dengan pengurangan 11 persen pada pelaku diet non-almond.
Kacang ini tinggi alpha-linolenic acid (ALA), yang dapat mempercepat metabolisme lemak. Almond juga tinggi serat, protein dan jenis lemak baik yang memenuhi selera Anda, sehingga bisa menghindari mengemil atau makan berlebih. Makan segenggam almond (tidak lebih dari 12) sehari-hari untuk mendapatkan manfaatnya.
2. Buah yang mengandung vitamin C
Menurut penelitian yang dilakukan di Arizona State University, orang yang mengonsumsi vitamin C dalam jumlah yang memadai yang terdapat pada buah-buahan segar seperti jeruk, stroberi, raspberry, dapat mengoksidasi 30 persen lebih lemak saat melakukan latihan normal.
Para peneliti menemukan bahwa vitamin C dalam aliran darah berkorespondensi langsung dengan kemampuan tubuh untuk membakar lemak sebagai sumber energi. Ini digunakan dalam tubuh untuk membuat karnitin, yaitu suatu zat yang membantu sel-sel membakar lemak untuk energi. Ketika vitamin C yang kurang, karnitin tidak bisa melakukan tugasnya.
3. Ikan
Ikan tidak hanya membuat jantung Anda sehat, tetapi juga mengecilkan pinggang. Asam lemak omega-3 meningkatkan sensitivitas insulin yang membantu membangun otot dan mengurangi lemak perut. Lebih banyak otot ebih baik untuk kapasitas pembakaran lemak tubuh seseorang.
4. Kedelai
Kedelai mengandung lesitin yang membantu sel-sel agar tidak menumpuk lemak. Ini juga akan memecah simpanan lemak dalam tubuh. Lesitin kedelai juga menurunkan kolesterol dan trigliserid, serta meningkatkan HDL (kolesterol baik).
5. Tomat
Tomat mengandung oligofructose, yaitu serat yang membantu mempertahankan efek cholecystokinin (CCK) di perut. CCK adalah hormon yang dikeluarkan oleh usus kecil dalam menanggapi adanya lemak dan membantu meningkatkan perasaan kenyang dengan mengencangkan katup antara perut dan usus. Hal ini membuat Anda untuk makan tidak terlalu banyak.
Tomat juga dikemas dengan vitamin C yang membantu dalam produksi karnitin. Penelitian telah menunjukkan bahwa karnitin dapat membantu mempercepat kemampuan tubuh membakar lemak hingga sepertiga.
Lipid
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik yang dimaksud adalah pelarut organik non polar, misalnya benzene, pentane, dietil eter dan karbon tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstrak dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan.
Struktur memiliki kepala yang bersifat polar dan ekor hidrokabon yang bersifat nonpolar Dalam suatu larutan, kepala yang bersifat polar dapat berasosiasi dengan air, sehingga membentuk senyawa amfipatik ( memiliki dua kutub positif dan negatif ). Selain itu, lipida dapat membentuk formasi satu lapis lipida (monolayers), dua lapis lipida (bilayers), misel dan vesikula.
Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya
Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar :
1. Lipid Sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, yaitu lemak/gliserida dan lilin (waxes).
2. Lipid gabungan, yaitu fosfolipid, serebrosida.
3. Derivat Lipid, contohnya asam lemak, gliserol, dan sterol.
Lipid dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya gliserol, atau bisa tidaknya tersabunkan (dapat tidaknya disaponifikasi). Berdasarkan sifat saponifikasi, lipid dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu :
1. Saponifiable :
a. Sederhana : Fats (lemak) dan waxes (lilin)
b. Compouund (campuran) : Glikolipid dan fosfolipid
2. Nonsaponifiable : Terpena, Steroid, prostaglandin