Blogger templates

About Me

Foto Saya
eo_ao@ymail.com
Lihat profil lengkapku
RSS
hello.... my name Velyn... this is my blog.... i hope this blog can assist you.. thank you to the your visit...

Obesitas

Penyabab Obesitas
Terlalu sedikit berolahraga, konsumsi fast food atau makanan terlalu banyak sebagian besar dari kita tahu inilah penyebab dari obesitas. Penyebab obesitas sangatlah kompleks seperti faktor genetik, biologis, perilaku dan budaya. Pada dasarnya, obesitas terjadi ketika seseorang makan lebih banyak kalori daripada kalori yang mampu dibakar oleh tubuh. Jika salah satu orangtua gemuk, 50 persen kemungkinan bahwa anak-anak mereka juga akan gemuk. Namun, bila kedua orangtua gemuk, anak-anak memiliki peluang 80 persen menjadi obesitas. Meskipun gangguan medis tertentu dapat menyebabkan obesitas, kurang dari 1 persen dari semua obesitas disebabkan oleh masalah fisik. Jumlah tidur anak Anda mungkin akan sama pentingnya, menurut studi dalam Archives of Disease in Childhood. Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang tidur kurang dari jumlah yang disarankan pada usia 2 tahun lebih cenderung menjadi gemuk pada usia 7 tahun.
Berikut penyebab kegemukan atau obesitas pada anak :

* Pola makan yang buruk
* Makan atau ngemil terlalu banyak
* Kurangnya olahraga
* Riwayat keluarga mengidap obesitas
* Penyakit medis (endokrin, masalah-masalah neurologis)
* Obat (steroid, beberapa obat psikiatris)
* Stress atas suatu kejadian atau perubahan (perpisahan, perceraian, pindah lingkungan, kematian, pelecehan)
* Masalah dengan keluarga atau teman
* Rasa rendah diri
* Depresi atau masalah emosional lainnya


Resiko yang dapat diakibatkan obesitas pada anak-anak meliputi :

* Peningkatan risiko penyakit jantung
* Tekanan darah tinggi
* Diabetes
* Masalah Pernapasan
* Masalah Tidur


Anak serta remaja yang mengalami obesitas juga memiliki masalah emaosional yang lebih tinggi. Remaja dengan masalah berat badan cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah dan minder dengan teman sebaya mereka.Selain itu perasaan depresi, kecemasan, dan gangguan obsesif kompulsif juga dapat terjadi.



Bagaimana menangani masalh obesitas pada anak..?

obesitas anak-anak memerlukan evaluasi medis menyeluruh oleh dokter anak atau keluarga untuk mempertimbangkan kemungkinan penyebab fisik. Dengan tidak adanya gangguan fisik, satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan adalah mengurangi jumlah kalori yang dimakan dan untuk meningkatkan aktivitas fisik seperti olahraga dll. Tentu saja ini hanya bisa terjadi ketika ada motivasi diri dari anak maupun orangtua. Karena obesitas sering mempengaruhi lebih dari satu anggota keluarga, membuat makan sehat dan olahraga teratur aktivitas keluarga dapat meningkatkan kemungkinan berhasil untuk mengendalikan berat badan anak atau remaja.



Cara untuk mengatasi obesitas pada anak-anak dan remaja mencakup :

* Membuat Program untuk mengendalikan berat badan
* Merubah kebiasaan makan (makan perlahan-lahan, yang nantinya secara rutin)
* Mengontrol pola makan serta menyeleksi makanan yang akan dikonsumsi (mengurangi makan makanan berlemak, hindari junk food dan fastfood)
* Kontrol porsi dan mengkonsumsi sedikit kalori
* Meningkatkan aktivitas fisik (terutama berjalan) dan merubah gaya hidup lebih aktif
* Makan bersama keluarga, bukan sambil menonton televisi atau di depan komputer
* Tidak memberikan makanan sebagai hadiah
* Batasi ngemil


Obesitas sering menjadi masalah seumur hidup. Remaja yang mengalami obesitas harus belajar untuk makan makanan sehat dan menikmati pola makan sehat dalam jumlah moderat dan berolahraga secara teratur untuk menjaga berat badan yang diinginkan. Orang tua dari seorang anak dapat membangun kepercayaan diri anak-anak mereka dengan menekankan kepada anak tentang kualitas hidup daripada hanya berfokus pada masalah berat badan mereka.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

cara buat animasi blog

Mau beri tambahan animasi di blogger????
Saya ingin membagikan bagaimana cara membuat animasi di blog anda….
Cara memberi gadget fish dalam Blogger
1.Masuk dalam alamat blog anda.
2.Halaman yang pertama akan muncul adalah dasbor anda.
3.Klik Rancangan
4.Pilih tambah gadget
5.Cari pilihan fish dan klik
6.Setelah muncul kotak dialog setel gadget, atur sesuai keinginan
7.Klik simpan
8.Gadget fish telah tertera pada blog anda
Selamat mencoba………

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Solid State Disk ( SSD)

Solid State Disk adalah sebuah media penyimpanan data yang yang menggunakan non volatile memory sebagai media dan tidak menggunakan cakram magnetis seperti hard disk konvensional. Beberapa dengan volatile memory (misalnya Random Acces Memory), data yang tersimpan di Solid State Disk tidak akan hilang meskipun daya listrik tidak ada.
Solid State Disk ini merupakan suatu media penyimpanan utama selain hard disk. Didalam sebuah komputer, SSD dan hard disk berfungsi sebagai media untuk menaruh seua data. Booting sebuah computer juga menggunakan kedua benda ini. Akan tetapi SSD memiliki kelebihan disbanding Hard disk konvensional, diantaranya yaitu:
1. Waktu mulai bekerja (strat-up) yang lebih cepat.
2. Tidak memiliki bising/ dengung, mengingat tidak adanya komponen yang bergerak.
3. Lebih hemat daya listrik, meskipun SSD berbasis DRAM masih diperlukan catu daya yang cukup tinggi, namun disbanding dengan hard-disk konvensional masih jauh lebih hemat energy.
4. Lebih kebal terhadap goncangan, getaran, dan temperature yang tinggi.
5. Dengan kapasitas penyimpanan yang sama, SSD memiliki bobot yang lebih ringan dan ukuran fisik yang lebih ramping jika disbanding engan hard-disk biasa sehingga lebih portable untuk notebook dan mobile external storage.
6. Karena dapat menyimpanan data meskipun catu daya tidak ada, kelak teknologi SSD ini jika digabungkan dengan teknologi Memristor membuka kemungkinan tercapainya pembuatan sebuah computer yang dapat dihidup-matikan layaknya sebuah televisi, sehingga istilah strat-up, shut down, hang, blue screen dan sejenisnyahanya menjadi catatan sejarah untuk anak cucu kita.

Beberapa hal tetntang Solid State Disk (SSD):
1. TRIM
Merupakan sebuah perintah yang langsung ditujukan kepada firmware dari SSD. Kegunaan TRIM ini yaitu memastikan saat system operasi mau menulis disektor yang sama, data yang lama akan terhapus total tanpa ada sampah lagi. Selain itu, fungsi TRIM juga akan membuat semua sektor yang dihapus dan diformatmenjadi bersih. Hal ini akan membuat sebuah SSD menjadi kencang sama seperti baru.


2. Isi dari SSD
Sebuah SSD tidak berisikan mekanik rumit yang sama saperti hard-dis. Jika anda pernah melihat RAM (Random Acces Memory) isi dari SSD mirip dengan itu, hanya terdiri dari sekumpulan memori yang dipasang disebuah board.

3. Kecepatan
SSD tidak memiliki mekanik yang harus bergerak terlebih dahulu dalam menulis dan membaca data. Selain itu, SSD tidak perlu melakukan putaran spindle seperti sebuah hard disk. Semua dilakukan secara elektris, jadi otomatis lebih cepat dari pada hard-disk.

4. Lebih Aman
SSD tidak memiliki mekanik didalamnya, ini membuat media ini tahan banting, Selain itu, SSD juga than terhadap getaran.

Dengan segala keunggulan yang dimiliki SSD, sangat wajar jika SSD menjadi pilihan pengguna computer dan perangkat penyimpanan masa depan, Jika SSD telah mencapai taraf produksi masal pada tingkatan yang sama dengan produksi hard-disk saat ini, diharapkan hard-disk konvensional secara alamiah akan menghilang dari pasar industri komputer. Hal ini telah dimulai sejak raksasa industri chip komputer, Intel cooperation meluncurkan proses fibrikasi SSD berukuran 34 nanometer pada akhir tahun 2009 yang memungkinkan terciptanya SSD dengn biaya per giga byte yang lebih murah. Tipe yang pertama kali muncul adalah SATA X25-M dengan kapasitas maksimum sebesar 160 GB seharga USD 440 yang telah dioptimalisasi untuk bekerja sama Windows 7. Jika dihitung berarti seharga Rp. 27.500,- per GB atau telah menyamai harga flash disk.
Diawal tahun 2010, Western Digital juga tidak mau ketinggalan dengan memperkenalkan SSD tipe SSC-D0256SC-2100 berkapasitas 256 GB seharga USD 999( saat itu sekitar 10 juta rupiah) atau sekitar Rp. 39.000,- per GB.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Plasmodium

Klasifikasi: Family: Plasmodiidae
Genus: Plasmodium
Species: Plasmodium vivax
Plasmodium falciparum
Plasmodium malariae
Plasmodium ovale
Daur hidup
Secara teknis, sebagi hospes definitif dari Plasmodium spp adalah hewan invertebrata yaitu nyamuk karena reproduksi sexual terjadi disini. Sedangkan reproduksi asexual terjadi pada hospes vertebrata termasuk orang, disini disebut hospes intermedier. Tetapi yang perlu diperhatikan bahwa gametocyt terbentuk dalam darah vertebrata dan fertilisasi terjadi di dalam lambung nyamuk. Dari hal tersebutlah yang menunjukkan bahwa vertebrata masih merupakan hospes definitif.
Fase vertebrata
Bila nyamuk terinfeksi plasmodium menghisap darah vertebrata, nyamuk menginjeksikan air ludahnya (saliva) yang berisi sporozoit yang kecil dan memanjang masuk kedalam aliran darah. Pada dasarnya sporozoit bentuknya mirip dengan Emeria atau parasit coccidia dengan panjang 10-15 um dan diameter 1 um.
Begitu masuk aliran darah sporozoit langsung menghilang dalam waktu 1 jam. Ternyata mereka masuk kedalam parenchym hati atau organ internal lainnya. Fase ini disebut fase “Pre erytrocytic” atau “exoerytrocytic primer” (schizogony). Begitu masuk kedalam sel hati, parasit bermetamorfosis menjadi trophozoit. Trophozoit memakan cytoplasma dari sel hospes secara pynositosis. Setelah sekitar 1 minggu, trophozoit menjadi masak dan mulai mengalami proses scizogony. Sejumlah anak nuclei terbentuk dan berubah bentuk menjadi schizont yang disebut “Cryptozoit” . Dalam masa pembelahan inti, membrana nukleus tetap utuh. Mitokondria membesar pada saat terjadi perkembangan trophozoit menjadi banyak mitokondria. Merozoit yang terbentuk terjadi setelah proses cytokinesis. Merozoit lebih pendek daripada sporozoit. Merozoit masuk ke sel hati lainnya dan membentuk schizont dan kemudian membentuk merozoit lagi.
Merozoit meninggalkan sel hati berpenetrasi ke dalam sel erytrocyt, ini adalah awal fase “erytrocytic”. Begitu masuk erytrocyt, merozoit berubah bentuk menjadi trophozoit lagi. Cytoplasma sel darah dimakan dan membentuk vacuola cincin cytoplasma dengan nukleus berada dipinggirnya. Pada saat trophozoit tumbuh, vacuola menjadi tidak jelas, tetapi terlihat granula pigmen dari hemozoin dari vacuola. “Hemozoin” adalah produk dari digesti parasit asal hemoglobin dari hospes tetapi bukan degradasi dari bagian hemoglobin.
Parasit cepat berkembang menjadi schizont. Bilamana perkembangan merozoit telah sempurna, maka sel pecah kemudian keluar sel metabolik dari parasit dan residu dari sel hospes termasuk hemozoin. Banyak merozoit dibunuh oleh sel reticuloendothelial dan leucocyt, tetapi masih ada sejumlah merozoit yang berparasit dalam sel hospes.
Setelah beberapa generasi proses reproduksi asexual tersebut, beberapa merozoit masuk kedalah sel erytrocyt dan membentuk “Macrogametocyt” dan “microgametocyt”, berbentuk agak pipih dan mengandung hemozoin. “Gametocytogenesis” mungkin juga terjadi dalam hati. Bila tidak termakan nyamuk, gametocyt segera akan mati atau dimakan oleh sel phagocyt dalam sistem reticuloendothelial.
Fase invertebrata
Bila erytrocyt yang mengandung gemetocyt dihisap oleh nyamuk yang bukan vektor (tidak cocok), maka darah akan didigesti dan parasit akan mati. Tetapi bila dihisap oleh nyamuk vektor (cocok) maka gametocyt berkembang menjadi gamet. Secara alami hanya nyamuk betina yang menghisap darah. Hospes yang cocok pada parasit plasmodium adalah nyamuk Anopheles spp. Setelah keluar dari erytrocyt, macrogametocyt masak dan menjadi macrogamet. Dilain pihak microgamet berubah bentuk menjadi “exflagelasi”. Begitu microgamet menjadi extraseluler, dalam waktu 10-12 menit, nucleus membelah diri menjadi 6-8 anak nuclei, dimana setiap nuclei berkembang menjadi axonema. Pada saat dinding microgamet pecah setiap flagella yang mengandung nuclei bergerak keluar bebas mencari macrogamet dan berpenetrasi sehingga terjadi fertilisasi. Hasilnya adalah zygot diploid yang dengan cepat berkembang menjadi ookinete yang motil dengan bentuk yang memanjang. Ookinete berpenetrasi ke membran periothropic dinding usus nyamuk, bermigrasi ke haemocel usus dan berubah bentuk menjadi oocyt. Oocyt ditutupi oleh capsul segera setelah keluar dari haemocel. Selama perjalanannya tersebut zygot membelah diri secara haploid dengan banyak inti sel disebut mitokondria dan inclusion lainnya. Sporoblast membelah menjadi ribuan sporozoit. Sporozoit ini memecah oocyst dan keluar bermigrasi dalam tubuh nyamuk, kemudian masuk kedalam kelenjar ludah nyamuk menunggu untuk diinjeksikan ke hospes vertebrata.

Plasmodium vivax
Spesies plasmodium ini menyebabkan penyakit “Malaria tertiana benigna” atau disebut malaria tertiana. Nama tertiana adalah berdasarkan fakta bahwa timbulnya gejala demam terjadi setiap 48 jam. Nama tersebut diperoleh dari istilah Roma, yaitu hari kejadian pada hari pertama , sedangkan 48 jam kemudian adalah hari ke 3. Penyakit banyak terjadi di daerah tropik dan sub tropik, kejadian penyakit malaria 43% disebabkan oleh P. vivax.. Proses schizogony exoerytrocytic dapat terus terjadi sampai 8 tahun, disertai dengan periode relaps, disebabkan oleh terjadinya invasi baru terhadap erythrocyt. Kejadian relaps terciri dengan pasien yang terlihat normal (sehat) selama periode laten. Terjadinya relaps juga erat hubungannya dengan reaksi imunitas dari individu.
Plasmodium vivax hanya menyerang erytrocyt muda (reticulocyt), dan tidak dapat menyerang/tidak mampu menyerang erytrocyt yang masak. Segera setelah invasi kedalam erytrocyt langsung membentuk cincin., cytoplasma menjadi aktif seperti ameba membentuk pseudopodia bergerak ke segala arah sehingga disebut “vivax”. Infeksi terhadap erytrocyt lebih dari satu trophozoit dapat terjadi tetapi jarang. Pada saat trophozoit berkembang erytrocyt membesar, pigmennya berkurang dan berkembang menjadi peculiar stipling disebut “Schuffners dot”. Dot (titik) tersebut akan terlihat bila diwarnai dan akan terlihat parasit di dalamnya. Cincin menempati 1/3-1/2 dari erytrocyt dan trophozoit menempati 2/3 dari sel darah merah tersebut selama 24 jam. Granula hemozoin mulai terakumulasi sesuai dengan pembelahan nucleus dan terulang lagi sampai 4 kali, terdapat 16 nuclei pada schizont yang masak. Bila terjadi imunitas atau diobati chemotherapi hanya terjadi sedikit nyclei yang dapat diproduksi. Proses schizogony dimulai dan granula pigmen terakumulasi dalam parasit. Merozoit yang bulat dengan diameter 1,5 um langsung menyerang erytrocyt lainnya. Schizogony dalam erytrocyt memakan waktu 48 jam.
Beberpa merozoit berkembang menjadi gametocyt, dan gametocyt yang masak mengisi sebagian besar erytrocyt yang membesar (10um). Sedangkan mikrogametocyt terlihat lebih kecil dan biasanya hanya terlihat sedikit dalam erytrocyt. Gametocyt memerlukan 4 hari untuk masak. Perbandingan antara macro:microgametocyt adalah 2:1, dan salah satu sel darah kadang diisi keduanya (macro+micro) dan schizont.
Dalam nyamuk terjadi proses pembentukan zygot, ookinete dan oocyt dengan ukuran 50 um dan memproduksi 10.000 sporozoit. Terlalu banyak oocyst dapat membunuh nyamuk itu sendiri sebelum oocyt berkembang menjadi sporozoit.

Plasmodium falciparum
Penyakit malaria yang disebabkan oleh species ini disebut juga “Malaria tertiana maligna”, adalah merupakan penyakit malaria yang paling ganas yang menyerang manusia. Daerah penyebaran malaria ini adalah daerah tropik dan sub-tropic, dan kadang dapat meluas kedaerah yang lebih luas, walaupun sudah mulai dapat diberantas yaitu di Amerika Serikat, Balkan dan sekitar Mediterania. Malaria falciparum adalah pembunuh terbesar manusia di daerah tropis di seluruh dunia yang diperkirakan sekitar 50% penderita malaria tidak tertolong.
Malaria tertiana maligna selalu dituduh sebagai penyebab utama terjadinya penurunan populasi penduduk di jaman Yunani kuno dan menyebabkan terhentinya expansi “Alexander yang agung” menaklukan benua Timur karena kematian serdadunya oleh seranagn malaria ini. Begitu juga pada perang Dunia I dan II terjadinya kematian manusia lebih banyak disebabkan oleh penyakit malaria ini daripada mati karena perang.
Seperti pada malaria lainnya, schizont exoerytrocytic dari P. falciparum timbul dalam sel hati. Schizont robek pada hari ke 5 dan mengeluarkan 30.000 merozoit. Disini tidak terjadi fase exoerytrocytic ke 2 dan tidak terjadi relaps. Tetapi penyakit akan timbul lagi sekitar 1 tahun, biasanya sekitar 2-3 tahun kemudian setelah infeksi pertama. Hal tersebut disebabkan oleh jumlah populasi parasit yang sedikit didalam sel darah merah.
Merozoit menyerang sel darah merah pada senua umur, disamping itu P. falciparum terciri dengan tingkat parasitemia yang tinggi dibanding malaria lainnya. Sel darah yang mengandung parasit ditemukan dalam jaringan yang paling dalam seperti limpa dan sumsum tulang pada waktu schizogony. Pada waktu gametocyt berkembang, sel darah tersebut bergerak menuju sirkulsi darah perifer, biasanya terlihat sebagi bentuk cincin.
Trophozoit bentuk cincin adalah yang paling kecil diantara parasit malaria lainnya yang menyerang manusia, sekitar 1,2um. Begitu trophozoit tumbuh dan mulai bergerak dengan pseudopodi, pergerakannya tidak se aktif infeksi P. vivax. Erytrocyt yang terinfeksi berkembang menjadi ireguler dan lebih besar daripada P. vivax, sehingga menyebabkan degenerasi sel hospes.
Schizont yang masak berkembang menjadi 8-32 merozoit, pada umumnya 16 merozoit. Schizont sering ditemukan pada darah perifer, fase erytrocyt ini memakan waktu sekitar 48 jam. Pada kondisi yang berat, saat terjadi parasitemia ditemukan lebih dari 65% erytrocyt mengandung parasit, tetapi biasanya pada kepadatan 25% saja sudah menyebabkan fatal.
Plasmodium malariae
Infeksi parasit P. malariae disebut juga “Malaria quartana” dengan terjadinya krisis penyakit setiap 72 jam. Hal tersebut di kenali sejak jaman Yunani, karena waktu demam berbeda dengan parasit malaria tertiana. Pada tahun 1885 Golgi dapat membedakan antara demam karena penyakit malaria tertiana dengan quartana dan memberikan deskripsi yang akurat dimana parasit tersebut diketahui sebagai P. malariae.
Plasmodium malariae adalah parasit cosmopolitan, tetapi distribusinya tidak continyu di setiap lokasi. Parasit sering di temukan di daerah tropik Afrika, Birma, India, SriLanka, Malaysia, Jawa, New Guienia dan Eropa. Juga tersebar di daerah baru seperti Jamaica, Guadalope, Brazil, Panama dan Amerika Serikat. Diduga parasit menyerang orang di jaman dulu, dengan berkembangnya perabapan dan migrasi penduduk, kasus infeksi juga menurun.
Schizogony exoerytrocytic terjadi dalam waktu 13-16 hari, dan relaps terjadi sampai 53 tahun. Bentuk erytrocytic berkembang lambat di dalam darah dan gejala klinis terjadi sebelumnya, dan mungkin ditemukan parasit dalam ulas darah. Bentuk cincin kurang motil daripada P. vivax, sedangkan cytoplasma lebih tebal. Bentuk cincin yang pipih dapat bertahan sampai 48 jam, yang akhirnya berubah bentuk memanjang menjadi bentuk “band” yang mengunpulkan pigmen dipinggirnya. Nukleus membelah menjadi 6-12 merozoit dalam waktu 72 jam. Tingkat parasitemianya relatif rendah sekitar 1 parasit tiap 20.000 sel darah. Rendahnya jumlah parasit tersebut berdasarkan fakta bahwa merozoit hanya menyerang erytrocyt yang tua yang segera hilang dari peredaran darah karena didestruksi secara alamiah.
Gametocyt mungkin berkembang dalam organ internal, bentuk masaknya jarang ditemukan dalam darah perifer. Mereka berkembang sangat lambat untuk menjadi sporozoit infektif.

Plasmodium ovale
Penyakit yang disebabkan infeksi parasit ini disebut “malaria tertiana ringan” dan merupakan parasi malaria yang paling jarang pada manusia. Biasanya penyakit malaria ini tersebar di daerah tropik, tetapi telah dilaporkan di daerah Amerika Serikat dan Eropa. Penyakit banyak dilaporkan di daerah pantai Barat Afrika yang merupakan lokasi asal kejadian, penyakit berkembang ke daerah Afrika Tengah dan sedikit kasus di Afrika Timur. Juga telah dilaporkan kasus di Philipina, NewGuenia dan Vietnam. Plasmodium ovale sulit di diagnosis karena mempunyai kesamaan dengan P. vivax.
Schizont yang masak berbentuk oval dan mengisi separo dari sel darah hospes. Biasanya akan terbentuk 8 merozoit, dengan kisaran antara 4-16. Bentuk titik (dot) terlihat pada awal infeksi kedlam sel darah merah. Bentuknya lebih besar daripada P. vivax dan bila diwarnai terlihat warna merah terang.
Gametocyr dari P. ovale memerlukan lebih lama dalam darah perifer daripada malaria lainnya. Tetapi mereka cepat dapat menginfeksi nyamuk secara teratur dalam waktu 3 minggu setelah infeksi.
Diagnosis penyakit Malaria
Diagnosis berdasarkan gejala klinis dan yang paling penting adalah ditemukannya parasit dalam darah dengan cara ulas darah dan pewarnaan. Cara diagnosis secara detail dapat dilihat dalam buku “Parasitologi Kedokteran” FKUI.
Patologi penyakit Malaria
Gejala klinis yang terlihat dari penyakit malaria ini disebabkan oleh 2 faktor penting yaitu:
1) Respons radang dari hospes yang terciri dengan adanya demam
2) Anemia, terjadi karena perusakan sel darah merah dengan urutan keparahan : falciparum > vivax > malaria > ovale
Penyebab utama anemia adalah adanya hemolysis dari erytrocyt yang mengandung
parasit dan yang tidak, sedangkan tubuh tidak mampu untuk merecycle ikatan Fe dalam hemozoin yang tidak larut dalam perusakan retyculocyt oleh parasit (terutama P. vivax). Terjadinya hemolysis erytrocyt menyebabkan peningkatan bilirubin dalam darah, dimana bilirubin adalah produk dari haemoglobin yang pecah. Hemozoin terbawa oleh sirkulasi leucocyt dan terdeposit dalam sistem reticuloendothelial. Pada kasus yang berat organ viscera terutama hati, limpa dan otak menjadi berwarna gelap kehitaman karena adanya deposit pigmen tersebut.
Terjadinya demam pada penyakit malaria adalah berhubungan erat dengan kerusakan dari generasi merozoit dan rupturnya sel darah merah yang berisi merozoit tersebut. Terjadinya demam juga dirangsang oleh produk exkresi dari parasit yang dikeluarkan pada waktu erytrocyt lysis.
Beberapa hari sebelum terjadinya serangan pertama, pasien merasa lesu, nyeri otot, sakit kepala, hilang nafsu makan dan demam ringan, atau kadang tidak terlihat gejala apapun. Yang khas pada serangan malaria tertiana atau quartana adalah rasa dingin, kemudian suhu badan meningkat cepat sampai 40oC, gigi menggigil, mual dan muntah dapat terjadi. Suhu tubuh tinggi tersebut terjadi setelah ½-1 jam, dengan rasa sakit kepala dan tubuh terasa panas. Suhu tubuh turun dengan cepat kembali ke normal dalam waktu 2-3 jam dan serangan tersebut secara keseluruhan terjadi dalam waktu 8-12 jam. Penderita dapat tidur sejenak dan merasa sehat sampai terjadi serangan berikutnya.
Karena sinkronisasi Plasmodium falciparum tidak begitu terlihat maka onset demam tersebut terjadi secara perlahan (gradual), tetapi masa kenaikan suhu tubuh tersebut lebih lama. Terjadinya demam dapat kontinyu atau berfluktuasi, tetapi pasien tidak merasakan sehat diantara terjadinya serangan. Malaria falciparum selalu terlihat serius dan kadang menyebabkan terjadinya bentuk perniciosa atau ganas dan penyakit dengan cepat dapat menyebabkan fatal.
“Demam billious remitent”, adalah demam malaria yang paling sering ditemui dan kurang berbahaya. Gejala ini ditandai dengan nausea, vomitus profus dan continyus, kadang disertai haemoragik dalam lambung. Gejala penyakit kuning (jaundice) biasanya terlihat pada hari kedua. Cairan urine mengandung pigmen empedu dan demam cenderung tinggi dan berfluktuasi (remitent).
“Malaria cerebral”, dapat terjadi secara gradual, tetapi biasanya mendadak, sakit kepala berat, dapat diikuti dengan koma. Suhu tubuh naik sangat tinggi 41oC dapat terjadi. Pada kejadian yang mendadak ditandai dengan gejala mania dan gejala gangguan saraf, convulsi terutama pada anak. Kematian dapat terjadi beberapa jam kemudian. Fase awal dari malaria serebral ini kadang dikelirukan dengan toksisitas alkohol akut.

Daftar pustaka
www.geocities.com/kuliah_farm/parasitologi/Malaria.doc
parasitfkundip.wordpress.com/
malariana.blogspot.com/2008/10/mengenal-malaria.html - 108k
www.geocities.com/mitra_sejati_2000/malaria.html - 7k

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Penetapan Kadar dengan Metode Iodometrri

Pada titrasi iodometri, analit yang dipakai adalah oksidator yang dapat bereaksi dengan I- (iodide) untuk menghasilkan I2, I2 yang terbentuk secara kuantitatif dapat dititrasi dengan larutan tiosulfat. Dari pengertian diatas maka titrasi iodometri adalah dapat dikategorikan sebagai titrasi kembali.
Iodida adalah reduktor lemah dan dengan mudah akan teroksidasi jika direaksikan dengan oksidator kuat. Iodida tidak dipakai sebagai titrant hal ini disebabkan karena factor kecepatan reaksi dan kurangnya jenis indicator yang dapat dipakai untuk iodide. Oleh sebab itu titrasi kembali merubakan proses titrasi yang sangat baik untuk titrasi yang melibatkan iodide. Senyawaan iodide umumnya KI ditambahkan secara berlebih pada larutan oksidator sehingga terbentuk I2. I2 yang terbentuk adalah equivalent dengan jumlah oksidator yang akan ditentukan. Jumlah I2 ditentukan dengan menitrasi I2 dengan larutan standar tiosulfat (umumnya yang dipakai adalah Na2S2O3) dengan indicator amilum jadi perubahan warnanya dari biru tua kompleks amilum-I2 sampai warna ini tepat hilang.
Reaksi yang terjadi pada titrasi iodometri untuk penentuan iodat adalah sebagai berikut:

IO3-  + 5 I-  + 6H+  -> 3I2  + H2O
I2 + 2 S2O32-  -> 2I- + S4O62-
Setiap mmol IO3- akan menghasilkan 3 mmol I2 dan 3 mmol I2 ini akan tepat bereaksi dengan 6 mmol S2O32- (ingat 1 mmol I2 tepat bereaksi dengan 2 mmol S2O32-) sehingga mmol IO3- ditentukan atau setara dngan 1/6 mmol S2O32-.
Mengapa kita menitrasi langsung antara tiosulfat dengan analit? Beberapa alasan yang dapat dijabarkan adalah karena analit yang bersifat sebagai oksidator dapat mengoksidasi tiosulfat menjadi senyawaan yang bilangan oksidasinya lebih tinggi dari tetrationat dan umumnya reaksi ini tidak stoikiometri. Alasa kedua adalah tiosulfat dapat membentuk ion kompleks dengan beberapa ion logam seperti Besi(II).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan titrasi Iodometri adalah sebagai berikut:
Penambahan amilum sebaiknya dilakukan saat menjelang akhir titrasi, dimana hal ini ditandai dengan warna larutan menjadi kuning muda (dari oranye sampai coklat  akibat terdapatnya I2 dalam jumlah banyak), alasannya kompleks amilum-I2 terdisosiasi sangat lambat akibatnya maka banyak I2 yang akan terabsorbsi oleh amilum jika amilum ditambahkan pada awal titrasi, alasan kedua adalah biasanya iodometri dilakukan pada media asam kuat sehingga akan menghindari terjadinya hidrolisis amilum
Titrasi harus dilakukan dengan cepat untuk meminimalisasi terjadinya oksidasi iodide oleh udara bebas. Pengocokan pada saat melakukan titrasi iodometri sangat diwajibkan untuk menghindari penumpukan tiosulfat pada area tertentu, penumpukkan konsentrasi tiosulfat dapat menyebabkan terjadinya dekomposisi tiosulfat untuk menghasilkan belerang. Terbentuknya reaksi ini dapat diamati dengan adanya belerang dan larutan menjadi bersifat koloid (tampak keruh oleh kehadiran S).
S2O32-  +  2H+  -> H2SO3 + S
Pastikan jumlah iodide yang ditambahkan adalah berlebih sehingga semua analit tereduksi dengan demikian titrasi akan menjadi akurat. Kelebihan iodide tidak akan mengganggu jalannya titrasi redoks akan tetapi jika titrasi tidak dilakukan dengan segera maka I- dapat teroksidasi oleh udara menjadi I2.

Cara menstandarisasi larutan tiosulfat
Tiosulfat yang dipakai dalam titrasi iodometri dapat distandarisasi dengan menggunakan senyawa oksidator  yang memiliki kemurnian tinggi (analytical grade) seperti K2Cr2O7, KIO3, KBrO3, atau senyawaan tembaga(II).
Bila digunakan Cu(II) maka pH harus dibuffer pada pH 3 dan dipakai tiosianat untuk masking agent, KSCN ditambahkan pada waktu mendektitik akhir titrasi dengan tujuan untuk menggantikan I2 yang teradsorbsi oleh CuI. Bila pH yang digunakan tinggi maka tembaga(II) akan terhidrolisis dan akan terbentuk hidroksidanya. Jika keasaman larutan sangat tinggi maka cenderung terjadi reaksi I- sebagai akibat adanya Cu(II) dalam larutan yang megkatalis reaksi tersebut.

Contoh reaksi iodometri adalah sebagai berikut
2MnO4-  + 10 I- + 16 H+  <-> 2Mn2+  + 5 I2 + 8H2O
Cr2O72- + 6I- <-> 14 H+  <-> 2Cr3+  + 3 I2 + 7H2O
2Fe3+  +  2I-  <-> 2Fe2+  + I2
2 Ce4+  + 2I-  <-> 2Ce3+ + I2
Br2  + 2I-  <-> 2Br-  + I2

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Penetapan Kadar dengan Metode Iodimetri

Iodimetri merupakan titrasi redoks yang melibatkan titrasi langsung I2 dengan suatu agen pereduksi. I2 merupakan oksidator yang bersifat moderat, maka jumlah zat yang dapat ditentukan secara iodimetri sangat terbatas, beberapa contoh zat yang sering ditentukan secara iodimetri adalah H2S, ion sulfite, Sn2+, As3+ atau N2H4. Akan tetapi karena sifatnya yang moderat ini maka titrasi dengan I2 bersifat lebih selektif dibandingkan dengan titrasi yang menggunakan titrant oksidator kuat.
Pada umumnya larutan I2 distandarisasi dengan menggunakan standar primer As2O3, As2O3 dilarutkan dalam natrium hidroksida dan kemudian dinetralkan dengan penambahan asam. Disebabkan kelarutan iodine dalam air nilainya kecil maka larutan I2 dibuat dengan melarutkan I2 dalam larutan KI, dengan demikian dalam keadaan sebenarnya yang dipakai untuk titrasi adalah larutan I3-.

I2 + I-  -> I3-
Titrasi iodimetri dilakukan dalam keadaan netral atau dalam kisaran asam lemah sampai basa lemah. Pada pH tinggi (basa kuat) maka iodine dapat mengalami reaksi disproporsionasi menjadi hipoiodat.
I2 + 2OH-  <-> IO3-  +  I-  + H2O
Sedangkan pada keadaan asam kuat maka amilum yang dipakai sebagai indicator akan terhidrolisis, selain itu pada keadaan ini iodide (I-) yang dihasilkan dapat diubah menjadi I2 dengan adanya O2 dari udara bebas, reaksi ini melibatkan H+ dari asam.
4I- + O2 + 4H+  -> 2I2 + 2H2O
Titrasi dilakukan dengan menggunakan amilum sebagai indicator dimana titik akhir titrasi diketahui dengan terjadinya kompleks amilum-I2 yang berwarna biru tua. Beberapa reaksi penentuan denga iodimetri ditulis dalam reaksi berikut:
H2S + I2 -> S + 2I- + 2H+
SO32- + I2 + H2O -> SO42- + 2I- + 2H+
Sn2+  + I2  -> Sn4+ + 2I-
H2AsO3 + I2 + H2O -> HAsO42- + 2I- + 3H+

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS