Kematian yang mendadak akibat serangan jantung memang sedang hangat dibicarakan setelah peristiwa meninggalnya anggota DPR Adjie Massaid. Untuk itu, tak ada salahnya jika kita mengenal Iebih dalam mengenai Penyakit Jantung Koroner (PJK), sebagai Iangkah pencegahan.
Apakah sebenarnya penyakit jantung koroner itu???????
Jantung Koroner plak pembuluh Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, Penyakit Jantung Koroner memang menjadi penyebab utama kematian. Begitu juga dengan Euro Heart Survey, dimana menyebutkan perawatan rumah sakit sekitar 43,2 % dikarenakan penyakit ini. Selain artis dan anggota DPR Adjie Massaid, pelawak Basuki juga dinyatakan meninggal karena Penyakit Jantung Koroner ini, setelah sesaat bermain futsal. Dengan serangan dan menyebabkan kematian yang tiba-tiba, ada baiknya jika kita sekarang lebih waspada dan mengenal lebih jauh lagi mengenai PJK, balk dari faktor penyebab maupun cara mencegahnya. dibelakang tulang dada menjalar ke leher, dari dada menjalar ke bahu dan dada, dari dada menjalar ke rahang, dari dada bawah di ulu hati, di daerah punggung diantara kedua belikat.
Berbeda lagi dengan gejala serangan jantung akut yang menyerang penderitanya, yaitu merasakan nyeri dada atau leher atau rahang (seperti ditekan atau dihimpit) berlangsung lebih dari 30 menit dan disertai gejala berkeringat seluruh tubuh, mual dan muntah, sesak. Hal tersebut juga sering dianggap sebagai gejala angin duduk. Jika anda atau orang di sekitar anda ada yang mengalaminya, alangkah lebih tepatnya jika langsung membawa ke rumah sakit terdekat.
Apakah Itu Penyakit Jantung Koroner (PJK) itu?
Dalam acara gathering perusahaan Eka Hospital belum lama ini, dr. Muhammad Yam in menjelaskan bahwa Penyakit Jantung Koroner merupakan suatu keadaan penyumbatan pada pembuluh darah yang memberi makan otot jantung (pembuluh koroner) dan biasanya disebabkan oleh proses penimbunan lemak (aterosklerosis). Adapun untuk proses terjadinya PJK ini dimulai dari adanya ateroskierosis plak, kemudian penurunan pasokan oksigen dan makanan yang akhirnya menyebabkan otot jantung menjadi "lapar" atau dalam istilah kedokteran disebut iskemia.
Gejala Penyakit Jantung Koroner biasanya tidak dikenali oleh penderita, sehingga banyak keluarga yang terkaget-kaget ketika harus ditinggalkan anggota keluarganya secara tiba-tiba. Ada beberapa tanda-tanda di bagian tubuh yang harus anda waspadai terkena PJK diantaranya dibelakang tulang dada,
Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner
Ada dua faktor resiko Penyakit Jantung Koroner, yaitu yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Faktor yang dapat dikendalikan diantaranya hipertensi, diabetes, merokok, Hiperkolesterolemia, dan obesitas. Cara mengendalikannya tentu harus dengan tekad yang kuat seperti berhenti merokok, menjaga pola makan yang sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan, dan makanan rendah kolesterol. Jangan sekali-kali anda salah kaprah dengan pemikiran bahwa jika anda mengkonsumsi obat kolesterol maka anda boleh makan makanan yang berkolesterol. Atau anda mengganggap jika orang yang kurus Iebih rendah kolesterolnya dibanding yang gemuk, ini merupakan kesalahpahaman.
Jika rata-rata penderita Penyakit Jantung Koroner meninggal sehabis berolahraga, apakah harus mereka berhenti berolahraga? Jawabannya tidak, asal anda mengenali frekuensi olahraga yang baik dan tidak berlebihan. Jadwalkan frekuensi tetap misalnya 2-3 kali seminggu dengan durasi 30 menit setiap berolahraga. Target denyut nadi harus berada di 80-85 % dari target maksimal, dan pandailah memilih jenis olahraga ringan seperti jalan kaki, jogging, aerobik, atau sepeda santai. narawrana)
Awas....Waspai penyakit jantung koroner!!!!!!!!!!!!!!!!
Diposting oleh
eo_ao@ymail.com
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar