Blogger templates

About Me

Foto Saya
eo_ao@ymail.com
Lihat profil lengkapku
RSS
hello.... my name Velyn... this is my blog.... i hope this blog can assist you.. thank you to the your visit...

Sekilas tentang "FAAL HATI"

Hati adalah salah satu oragan penting dalah struktur organ tubuh manusia,Hati adalah organ kelenjar terbesar dalam tubuh dan melakukan banyak fungsi penting untuk menjaga tubuh dari racun dan zat-zat berbahaya lainnya. Tanpa hati yang sehat, seseorang tidak dapat bertahan hidup sama halnya seperti jantung. Hati orang dewasa rata-rata beratnya sekitar tiga pon atau hampir 0.5 kg. Terletak di bagian kanan atas rongga perut dan di bawah diafragma, hati terdiri dari dua lobus. Hati menerima sekitar 1,5 liter darah setiap menit melalui arteri hati dan vena. 6 Fungsi Hati Manusia Ada 6 fungsi hati manusia yang sangat berperan penting dalam proses yang mendukung kehidupan manusia, berikut adalah penjelasan rinci mengenai fungsi ini. 1. Fungsi Penyimpanan Hati berfungsi sebagai bagian yang melakukan penyimpanan, Hati menyediakan tempat untuk menyimpan banyak nutrisi penting, vitamin, dan mineral yang diperoleh dari darah melalui sistem portal hepatik. Hati juga menyimpan berbagai vitamin seperti A,D,E,K, dan B12, mineral besi dan untuk memberi zat penting lainnya untuk jaringan tubuh. 2. Fungsi Pencernaan Hati memiliki peran aktif dalam proses pencernaan melalui produksi empedu. Empedu merupakan campuran air, garam empedu, kolesterol, dan pigmen bilirubin. Emulsifikasi lemak oleh empedu adalah untuk membuat gumpalan lemak besar menjadi potongan kecil yang dapat dicerna dengan mudah oleh tubuh manusia. Hati yang rusak juga bisa berdampak pada penyakit ginjal, ciri ciri penyakit ginjal adalah sakit disekitar pinggang. 3. Fungsi Metabolisme Hepatosit hati bertugas dengan banyak pekerjaan metabolik penting yang mendukung sel-sel tubuh. Hati berperan dalam metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein menjadi bahan biologis yang bermanfaat bagi tubuh manusia. 4. Fungsi Detoksifikasi Darah yang melewati hati selama proses pencernaan akan di deteksi untuk mendapati zat beracun dan berbahaya yang terdapat pada makanan. Enzim dalam hepatosit memetabolisme banyak racun seperti alkohol dan obat-obatan dan menjadi metabolit aktif. Untuk menjaga kadar hormon dalam batas homeostatis normal, hati juga memetabolisme dan menghapus hormon sirkulasi yang diproduksi oleh kelenjar tubuh manusia itu sendiri. 5. Fungsi Produksi Hati bertanggung jawab untuk produksi beberapa komponen protein penting dari plasma darah: protrombin, fibrinogen, dan Albumin. Protrombin dan protein fibrinogen merupakan faktor koagulasi yang terlibat dalam pembentukan bekuan darah. Albumin merupakan protein yang menjaga lingkungan isotonik dari darah sehingga sel-sel tubuh tidak mendapatkan atau kehilangan cairan tubuh. 6. Imunitas Fungsi hati sebagai organ sistem kekebalan tubuh melalui fungsi sel-sel Kupffer yang melapisi sinusoid. Sel Kupffer adalah jenis makrofag tetap yang merupakan bagian dari sistem fagosit mononuklear bersama dengan makrofag di limpa dan kelenjar getah bening. Sel Kupffer memiliki peran penting dengan menangkap dan mencerna bakteri, jamur, parasit, sel darah usang, dan puing-puing selular. FAAL HATI : jenis pemeriksaan, cara pengambilan dan pengiriman bahan pemeriksaan, viral hepatitis markers. Tes faal hati (TFH) dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1.Tes faal sintesis A.Kadar ALBUMIN: (bagian dari protein) Gangguan faal sintesis albumin terjadi hipoalbuminemia. Pada proses/penyakit akut keadaan ini kurang nyata, sebaiknya pada penyakit kronis / degeberatif (wasting diseases) sering dijumpai. Tes ini baik untuk prognosis. B.Tes FLOKULASI atau LABILITASI: Misalnya : TTT (Thymol Turbidity Test), ZTT (Zincsulphate TT=Kunkel), Takata Ara, dll. Tes ini mengganbarkan kadar albumin secara tidak langsung. C.ELEKTROFORESIS PROTEIN: (menggunakan medan magnet) Teknik pemeriksaan untuk memisahkan protein menjadi fraksi-fraksi, yaitu : albumin dan globulin (alfa-1, alfa-2, beta, gamma). Pola fraksi protein pada hasil pemeriksaan elektroforesis tersebut, member i informasi tambahan untuk membuat diagnosis banding, misalnya pola sirosis hepatis. D.Aktivitas enzim (Pseudo-) CHOLINESTERASE Aktivitasnya menurun pada kerusakan hepatoseluler, juga pada keracunan organofosfat. Tes ini baik yntuk prognosis E.FAKTOR-FAKTOR KOAGULASI, Tes PT (prothrobin Time) atau nama lain dari masa protrombin plasma (MPP), setelah pemberian vitamin K secara parenteral : Masa protrombin plasma memanjang pada gangguan hepatoseluler dan kolestasis (terhentinya aliran empedu). Pada kolestasis maka pemberian vitamin K parenteral akan memperbaiki PT. sebaiknya pada gangguan hepatoseluler maka pemberian vitamin K tidak akan memperbaiki hasil PT. 2.Tes faal sekresi (terkonyugasi di hati=Dairek) a.Pemeriksaa kadar BILIRUBIN darh yaitu bilirubin total, direk, dan indirek juga bilirubin dan urobilinogen urin dan tinja serta urobilin urin dan sterkobilin tinja. b.Indeks ikterus: (Daurek-Indairek) Prinsip: warna serum dibandingkan dengan warna larutan kalium bikromat, agar kadar bilirubin dapat diperkirakan. Sifat tes ini kasar dan banyak positif palsu. Teknik pemeriksaan sekarang langsung telah umum digunakan. c.Kadar Asam Empedu(bile acids) Asam empedu (AE) berasal dari kolestrol. Asam empedu berikatan dengan asam amino (gliinisin dan taurin) menjadi garam empedu (bile salts). Asam empedu berfungsi mengemulsikan lemak yang berasal dari maksns yang telah berada dalam usus halus. Selain itu, AE brperan mengaktifkan emzim lipase pancreas. Asma empedu direabsorpsi di ileum, mengikuti sirkulasi enterohepatik sebagian besar AE akan diambil oleh sel hati, sebagian kecil masuk ke sirkulasi sisremik (kadar darah puasa <6 mol/L). Tes ini cukup peka untuk kelainan hepatobilier. d.Tes retensi BSP (bromsulfonflalien) Tes ini bersifat infasif karena larutan BSP disuntikkan intravena dan setelah 45 menit barulah dilakukan pungsi vena lalu kadar BSP yang direntensi dalam darah diukur. Normal retensi: <5%. Ada bahaya anafilaksis, selain itu bila ekstravasasi terjadi iritasi jaringan sampai nekrosis. Tes ini digunakan khusus misalnya pada diagnosis Sindoma Dubin Johnson, yaitu ditemukan setelah 45 menit retensi normal atau meningkat ringan, tetapi setelah 2 jam meningkat tinggi karena adanya gangguan ekskresi. 3.Tes faal detoksifikasi a.Kadar amoniak(Ammonia): Amioniak berasal dari perombakan produk nitrogen (protein) oleh bakteri di usus yang diserap dan kemudian diubah menjadi ureum oleh sel hati, lalu dikeluarkan lewat ginjal. Pada kegagalan faal hati kadar amoniak darah meningkat dan dapat menyebabkan koma hepatikum b.Uji asam hipurat: (zat yang tidak dapat diubah) Asam benzoat diberikan per oral atau parenteral akan diubah menjadi asam hipurat di hati dan dikeluarkan lewat ginjal dalam urin. Kadar yang menurun dalam urin menandakan gangguan faal detoksifikasi hati atau faal ginjal. 4.Tes integritas sel hati: Enzim –enzim hepatoseluler terdiri dari enzim sitoplasmik dan enzim mitokondria. Tes ini amat peka pada peningkatan permeabilitas atau kerusakan ringan dinding sel, enzim sitoplasmik seperti ALT (alanin transaminase) atau SGPT (serum glutamate pyruvate transaminase). ALT adalah enzim yang dibuat dalam sel hati (hepatosit), jadi lebih spesifik untuk penyakit hati dibandingkan dengan enzim lain. Biasanya peningkatan ALT terjadi bila ada kerusakan pada selaput sel hati. Setiap jenis peradangan hati dapat menyebabkan peningkatan pada ALT (GPT), LDH5 meningkat aktivitasnya dalam darah. Bila kerusakan lebih berat sampai nekrosis sel maka aktivitas enzim mitokondria yaitu AST/GOT(aspartat transaminase) atau SGOT (serum glutamate oxcaloacetat transaminase)AST adalah enzim mitokondria yang juga ditemukan dalam jantung, ginjal dan otak. Jadi tes ini kurang spesifik penyakit hati.dan GLDH(glutamate dehidrogenase) bersifat unikoluker terletak dalam mitochondria. Enzim ini peka karena itu baik untuk deteksi dini kerusakan sel hati. Cortison dan sulfonil urea dosis terapi dapat menurunkan GLDH. 5.Tes adanya kolestasis: Enzim-enzim kolestasis yaitu ALP (Alkaline Phosphatase) ALP meningkat pada berbagai jenis penyakit hati (sirosis, kanker), tetapi juga dapat terjadi berhubungan dengan penyakit tidak terkait dengan hati. ALP sebetulnya adalah suatu kumpulan enzim serupa, yang dibuat dalam saluran cairan empedu dan selaput dalam hati, tetapi juga ditemukan di banyak jaringan lain. Peningkatan ALP dapat terjadi bila saluran cairan empedu dihambat, LAP, -GT, 5-NT terdapat banyak pada dinding sel hati terutama di sekitar kanalikuli biliaris. Pada kolestasis terutama bila penyebabnya ekstrahepatik, aktivitasnya meningkat nyata (ekskresi, sintesis, regurgitasi). Pada kerusakan hepatoseluler peningkatannya hanya ringan. 6.Tes factor etiologis a.Auto-Antibodi AMA→pada sebagian besar sirosis biliaris primer SMA→pada hepatitis kronis aktif, sirosis biliaris primer ANA→pada hepatitis kronis aktif tipe lupoid b.Alfafetoprotein (AFP) Kadarnya meningkat pada hepatitis akut, hepatitis kronis, sirosis hati, maupun hepatoma. Pada penyembuhan hepatitis kadarnya juga mungkin meningkat ringan. Bila kadarnya terus meningkat terutama bila ≥2000 ng/mL, AFP dapat dianggap diagnostic sebagai penanda tumor (tumor marker) untuk hepatoma. Kadarnya juga meningkat pada tumor embrional, kehamilan. c.Alpha-1-antitrypsin: kdar dalm darah menurun menunjang adanya neonatal hepatitis / cholestasis, juga sirosis hepatis. d.Seruloplasmin: kadar dalam darah menurun menunjang adanya penyakit Wilson dan sirosis hepatis. e.Penanda serologis (SEROMARKER) Virus Hepatitis: Telah dikenal jenis-jenisw virus hepatitis yaitu: virus hepatitis A, B, C, D, E, dll dengan penanda masing-masing : VNA atau HAV (hepetits virus A)→anti-HAV (IgM / IgG) VHD atau HBV → HBsAg, HBeAg, anti-HBs, anti-HBe, anti-HBc (IgM/IgG), HBV-DNA VHB atau HDv → HDAg, anti-HD (IgM/IgG) VHC atau HCv → anti-HCV (total/IgM), HCV-RNA VHE atau HEV → anti-HEV (IgM/IgG) Adanya pertanda hepatitis virus dalam darah penderita. Penderita hepatitis A akut atau baru sembuh dari hepatitis A, ditandai dengan IgM anti HAV yang positif. Sedang IgG anti HAV positif sering ditemukan pada anak atau orang dewasa dari negara berkembang dengan sanitasi lingkungan yang jelek. Ini menandakan penderita pernah terinfeksi virus hepatitis A dimasa lalu. Karena itu prevalensi IgG HAV dapat dipakai sebagai indeks sanitasi lingkungan suatu negara. Sembuh dari infeksi Hepatitis B, ditandai dengan menghilangnya HBsAg dan timbulnya anti HBs. Sedang IgM Anti HBc postif, berarti baru (recent) terinfeksi dengan hepatitis B. Hepatitis B yang menahun. 1.Hepatitis kronis fase replikatip/toleran. Ditandai dengan HBsAg+, HbeAg+, HBVDNA+ ( kuantitatif dapat >105 copy/ml). Tapi Faal hatinya normal. 2.Hepatitis kronis reaktif aktif (necro-inflamatory stage). Ditandai dengan HBsAg+, HBeAg+, HBVDNA+ (kuantitatif dapat >105 copy/ml). Tapi Faal hati nya Abnormal, terutama SGOT/PT tinggi (>3X nilai normal), albumin/globulin biasanya masih normal, bilirubin dapat menigkat sedikit (< dari 3 mg%) 3.Hepatitis khronis B mutant. Disini HBsAg+, HBeAg negatif, tetapi anti HBe+, dan HBV DNA+. Liver fungsinya terganggu. Biasanya penderita ini, mempunyai penyakit hati yang lebih berat. 4.Hepatitis inaktif/integratif. HBsAg+, Anti HBe+, HBV DNA negatif atau dibawah < 103 copy/ml dan faal hatinya normal. 5.Sirosis hati B, rasio albumin/globulin terbalik, Bilirubin meningkat (< dari 5 mg%), SGOT> SGPT, biasanya meningkat sekitar 2 s/d 4 kali normal, tapi pada yang sirosis berat SGOT/SGPT dapat normal. HBsAg+, HBeAg/anti HBe dapat positif. HBV-DNA seringnya sudah negatif. Hepatitis C 1. Sembuh dari hepatitis C, ditandai dengan anti HCV+, HCV-RNA – (negatif), faal hati yang normal. 2. Hepatitis C kronik, ditandai dengan Anti HCV+, HCV-RNA +, faal hati sebagian terbesar terganggu, tapi bisa normal pada sebagian kecil penderita. 3. Sirosis hati C, rasio albumin/globulin terbalik, Bilirubin meningkat( < dari 5mg%), SGOT > SGPT, biasanya meningkat sekitar 2 s/d 4 kali normal, tapi pada yang sirosis berat SGOT/SGPT dapat normal. Anti HCV dan HCV-RNA positif. Genotype hepatitis. Pada hepatitis B ada 8 genotipe dan diberi nama abjad A sampai dengan H. Di Indonesia terutama genotipe B dan C. Hepatitis C ada 6 genotipe dan diberi nama angka 1 sampai 6. Dalam satu genotipe ada dibagi lagi menjadi sub-genotipe dan tambahan huruf kecil dari a sampai c. Di Indonesia yang terbanyak adalah genotipe 1b. (> 65%) Petanda hepatitis virus secara kuantitatif dan kualitatif. 1. Hepatitis B. Pemeriksaan kualitatif selalu lebih sensitif dari pada pemeriksaan kuantitatif. Cara pemeriksaan kuantitiatif hepatitis B dikerjakan dengan bermacam cara dan tiap cara mempunyai sensitivitas tertentu dan juga pelaporannya dapat memakai satuan tertentu. Lihat tabel 5. Hasil kuantitiatif hepatitis B diatas 105 copy/ml dianggap batas untuk diobati. 2. Hepatitis C. Juga pemeriksaan kualitatif lebih sensitif dari kuantitatif. Ada bermacam cara pemeriksaan kuantiatif HCV dan mempunyai rentang sensitivitas yang berbeda. Hasil kuantitatif dari 1 cara pemeriksaan kuantitatif HCV, tidak dapat disamakan hasilnya dengan pemeriksaan HCV dengan cara yang lain. Penyebab: Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan. Jenis Virus Hepatitis : Virus hepatitis A. Virus hepatitis A terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan. Virus hepatitis B. Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual). Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati. Virus hepatitis C. Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C. Virus hepatitis D. Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat. Virus hepatitis E. Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang. Virus hepatitis G. Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini. Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis : 1.Virus Mumps 2.Virus Rubella 3.Virus Cytomegalovirus 4.Virus Epstein-Barr 5.Virus Herpes Hepatitis adalah peradangan hati karena berbagai sebab. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut hepatitis akut, hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut hepatitis kronis. PENYEBAB Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus.Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat- Pemeriksaan untuk hepatitis akut : Enzim GOT, GPT Penanda hepatitis A (Anti HAV IgM) Penanda hepatitis B (HBsAg, Anti HBc IgM) Penanda hepatitis C (Anti HCV, HCV RNA) Penanda hepatitis E (Anti HEV IgM) Pemeriksaan untuk hepatitis kronis : Enzim GOT, GPT Penanda hepatitis B (HBsAg, HBe, Anti HBc, Anti HBe, HBV DNA) Penanda hepatitis C (Anti HCV, HCV RNA) Penanda imunitas : -Anti HAV, -Anti HBsAg

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

"KETENGIKAN MINYAK"

Lemak dan minyak adalah bahan-bahan yang tidak larut dalam air yang berasal dari tumbuh tumbuhan dan hewan. Lemak dan minyak yang digunakan dalam makanan sebagian besar adalah trigliserida yang merupakan ester dari gliserol dan berbagai asam lemak. Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Tetapi lemak dan minyak sering kali ditambahkan dengan sengaja ke bahan makanan dengan berbagai tujuan. Dalam pengolahan bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar panas, juga untuk menambah kalori serta memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan. Bahan pangan seperti daging, ikan, telur, susu, apokat, kacang tanah, dan beberapa jenis sayuran mengandung lemak atau minyak yang biasanya termakan bersama bahan tersebut. Lemak dan minyak tersebut dikenal sebagai lemak tersembunyi (invisible fat). Sedang lemak atau minyak yang telah diekstraksi dari ternak atau bahan nabati dan dimurnikan dikenal sebagai lemak minyak biasa atau lemak kasat mata (visible fat) Pada lemak dan minyak dikenal kerusakan yang utama, yaitu ketengikan. Ketengikan terjadi bila komponen cita-rasa dan bau mudah menguap terbentuk sebagai akibat kerusakan oksidatif dari lemak dan minyak yang tak jenuh. Komponen-komponen ini menyebabkan bau dan cita-rasa yang tidak dinginkan dalam lemak dan minyak dan produk-produk yang mengandung lemak dan minyak itu. Penyebab ketengikan padaminyak dibagi atas tiga golongan, yaitu: 1. Oxidative rancidity (ketengikan oleh oksidasi), 2. Enzymatic rancidity (ketengikan oleh enzim), 3. Hydrolytic rancidity (ketengikan oleh proses hidrolisis) Ketengikan oleh oksidasi terjadi karena proses oksidasi oleh oksigen udara terhadap asam lemak tidak jenuh dalam minyak. Pada suhu kamar sampai suhu 100o C, setiap satu ikatan tidak jenuh dapat mengabsorbsi dua atom oksigen sehingga terbentuk dua persenyawaan peroksida yang bersifat labil. Pembentukan peroksida ini dipercepat dengan adanya cahaya, suasana asam, kelembaban,udara dan katalis. Ketengikan oleh proses hidrolisis disebabkan oleh hasil hidrolisis minyak yang mengandung asam lemak jenuh berantai pendek. Ketengikan enzimatis disebabkan oleh aktivitas organisme yang menghasilkan enzim tertentu yang dapat menguraikan trigliserid menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Enzim peroksidase dapat mengoksidasi asam lemak tidak jenuh sehingga terbentuk peroksida. Berbagai jenis minyak atau lemak akan mengalami perubahan flavor dan bau sebelum terjadi proses ketengikan. Hal ini dikenal sebagai reversion. Beberapa penyelidik berpendapat bahwa hal ini khas pada minyak atau lemak. Reversion terutama dijumpai dalam lemak dipasar dan pada pemanggangan atau penggorengan dengan menggunakan temperatur yang terlalu tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dari reversion ini adalah : suhu, cahaya atau penyinaran, ada tidaknya oksigen, dan adanya logam-logam yang bersifat sebagai katalisator pada proses oksidasi..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bahan Tambahan Makanan "Pengawet Makanan"

Bahan pengawet makanan adalah bahan yang ditambahkan pada makanan untuk mencegah atau menghambat menjadi rusak atau busuknya makanan. Tujuan dari pada penggunaan bahan pengawet makanan adalah untuk memelihara kesegaran dan mencegah kerusakan makanan atau bahan makanan. Pengawet yang diizinkan menurut Permenkes No.722/1988 adalah : Asam Benzoat, Asam Propionat. Asam Sorbat, Belerang Dioksida, Etil p-Hidroksi Benzoat, Kalium Benzoat, Kalium Bisulfit, Kalium Meta Bisulfit, Kalium Nitrat, Kalium Nitrit, Kalium Propionat, Kalium Sulfit, Kalsium Benzoit, Kalsium Propionat, Kalsium Sorbat, Natrium Benzoat, Metil-p-hidroksi Benzoit, Natrium Bisulfit, Natrium Metabisulfit, Natrium Nitrat, Natrium Nitrit, Natrium propionat, Natrium Sulfit, Nisin dan Propil-p-hidroksi-benzoit. Daftar pengawet yang aman beserta takaran maksimum yang digunakan : 1.Asam Benzoat : jumlah maksimum digunakan adalah = 1 g/kg 2.Natrium Benzoat : jumlah maksimum digunakan adalah = 1 g/kg 3.Belerang Oksida : jumlah maksimum digunakan adalah = 500 mg/kg 4.Asam Propionat : jumlah maksimum digunakan adalah = 2 g/kg (roti) dan 3 g/kg (keju olahan) *Asam benzoat Asam benzoat, C7H6O2 (atau C6H5COOH), adalah padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling sederhana. Bahan pengawet benzoat banyak digunakan sebagai pengawet salah satunya digunakan pada minuman soft drink. Meski kandungan bahan pengawet tersebut umumnya tidak terlalu besar, akan tetapi jika dikonsumsi secara terus-menerus tentu akan berakumulasi dan menimbulkan efek terhadap kesehatan. Dampak lain dari bahan pengawet minuman adalah kanker, dikonsumsi secara berlebihan dapat timbul efek samping berupa edema (bengkak) yang dapat terjadi karena retensi atau tertahannya cairan di dalam tubuh. Bisa juga naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma lantaran pengikatan air oleh natrium. Jumlah maksimum asam benzoat yang boleh digunakan adalah 1000 ppm atau 1 gram per kg bahan (permenkes No 722/Menkes/per/1X/1988). Pembatasan penggunaan asam benzoat ini bertujuan agar tidak terjadi keracunan. Pada manusia, dosis racun adalah 6 mg/kg berat badan melalui injeksi kulit tetapi pemasukan melalui mulut sebanyak 5 sampai 10 mg/hari selama beberapa hari tidak mempunyai efek negatif terhadap kesehatan. Identifikasi Bahaya: Terhirup: Sakit tenggorokan, Kontak dengan kulit: Iritasi ringan, ruam, Kontak dengan mata: Iritasi, Tertelan: Sakit tenggorokan, mual, muntah, sakit perut. *Asam salisilat Asam salisilat (C7H6O3) merupakan asam yang bersifat iritan lokal, yang dapat digunakan secara topikal. Asam salisilat bebas hanya memiliki efek antipiretik dan analgetik yang rendah. Karena timbulnya ransangan pada mukosa lambung akibat diperlukannya dosis tinggi, maka asam salisilat hanya dipergunakan dalam bentuk garamnya. Turunannya yang terpenting adalah asam asetil salisilat yang aktivitas analgetik, antipiretik tetapi juga antiflogistiknya besar. Asam salisilat dapat diperoleh menurut cara Kolbe-Schmitt dengan hasil hampir kuantitatif melalui reaksi natrium fenolat dan karbondioksida pada 1250C dan 4-7 bar dan kemudian dihidrlolisis. Asam asetilsalisilat diperoleh dengan cara asetilasi asam salisilat dengan katalisis proton. Salisilat termasuk dalamgolongan obat anti inflamasi nonsteroid ( AINS).Mekanisme kerja adalahmenghambat sintesis Prostaglan-din dengan menghambat kerjaenzim siklooksigenase padapusat termoregulator dihipothalamus dan perifer.Salisilat sudah digunakan lebihdari 100 tahun. Salisilat digunakan sebagai analgetik,antipiretik, anti inflamasi, antifungi. Daftar pustaka: http://health.okezone.com/read/2012/06/01/486/639994/10-bahan-pengawet-zat-adiktif-wajib-dihindari-ii-habis http://sukolaras.wordpress.com/2008/10/06/bahan-pengawet-makanan/ http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_benzoat http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/zat-aditif/asam-benzoat/ http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Benzoic_acid.svg http://www.pom.go.id/katker/doc/Asam%20benzoat.htm http://breakthrough-ilmupangan.blogspot.com/2009/04/analisa-natrium-benzoat-pada-produk.html http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_salisilat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Waspadai "ANGIN DUDUK"

Mungkin saat kita baca judul ini, kita akan tersenyum. Dibenak kita akan muncul pertanyaan "Apa itu angin duduk, kok ada angin duduk?" Tahukah anda bahwa, angin duduk itu sangat berbahaya bagi kita. Sering kita mendengar orang meninggal dengan tiba-tiba karena angin duduk. Pada awalnya orang tersebut baik-baik saja, namun tiba-tiba orang tersebut mengeluh kesakitan. Tidak lama setelah mengeluh sakit, si penderita meninggal.

Dalam dunia medis, istilah angin duduk mengarah pada penyakit jantung yang disebut Sindroma Koroner Akut (SKA). SKA merupakan manifestasi utama dari Penyakit Jantung Koroner yang paling sering menyebabkan kematian. Gejala dari angin duduk ini: - Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti: *Rasa ditekan *Rasa diremas-remas, menjalar ke leher,lengan kiri dan kanan, serta ulu hati. *Rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin. - Ada juga yang mengalami kembung seperti masuk angin atau maag. Rasa nyeri(dalam dunia medis gejala ini disebut angina pectoris) yang tibul ini sebenarnya disebabkan oleh penyempitan dari pembuluh jantung (vasokontriksi). Jadi angina pectoris ini bukanlah suatu penyakit melainkan gejala dari penyempitan pembuluh darah di jantung. Mekanismenya, pembuluh darah yang menyempit mengakibatkan adanya sumbatan pada pembuluh ini, jika pembuluh tersumbat maka pembuluh darah akan mengering kemudian jantung akan mati.
Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal : a.Adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol tinggi. b.sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus). c.Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat kejang yang terus menerus. d.Infeksi pada pembuluh darah. Penyempitan itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan berkurangnya oksigen yang masuk ke dalam jantung. Orang yang memiliki penyakit darah tinggi juga berisiko mengalami angina pectoris. Orang yang cepat naik darah alias cepat emosi juga berpotensi terkena angina pectoris. Ketika marah, otak menjadi panas, napas memburu, jantung pun berdebar, kadang sampai tubuh bergetar, dan darah bergerak cepat. Jika dalam kondisi darah bergerak cepat, sedangkan ada penyumbatan di pembuluh darah, maka darah akan berkumpul di suatu tempat dalam pembuluh darah. Dan jika pembuluh darah yang halus itu tidak kuat menampung banyaknya darah yang datang, maka akan pecah hingga orang yang sedang emosi tadi akan kolaps atau bahkan meregang nyawa. Situasi tersebut juga bisa terjadi jika seseorang bekerja atau berolahraga terlalu keras. Kondisi tersebut akan memicu jantung berdebar dan darah bergerak lebih cepat. Karenanya, hendaknya menyesuaikan dan sadar antara kemampuan diri sendiri dan pekerjaan yang dilakukan. Melalui sebuah jurnalnya, Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof. DR. dr. Teguh Santoso, SpPD, menyarakan agar pasien segera mendapatkan pertolongan tidak lewat dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama. Prof. Teguh mengatakan, satu-satunya pencegahan yang dapat dilakukan hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat antiplatelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan. Atau mengantisipasi ketidakseimbangan suplai oksigen dan kebutuhan oksigen ke jantung dengan nitat, betabloker, dan kalsium antagonis. Jadi, Angina merupakan suatu pertanda bahwa ada yang tidak beres dengan jantung anda dan kita diharuskan mengubah kebiasaan hidup kita menjadi lebih sehat. Olahraga teratur dengan intensitas ringan hingga sedang dan menghindari stress adalah hal terbaik dan termurah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit jantung khususnya dan penyakit lainnya pada umumnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

"Penentuan Kadar Protein"

Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak seperti bahanmakronuttrien lain (lemak dan karbohidrat), protein ini berperan lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sebagai sumber energi. Keistimewaan lain dari protein ini adalah strukturnya yang mengandung N, disamping C,H, dan O. Dengan demikian maka salah satu cara terpenting yang cukup spesifik untuk menentukan jumlah-jumlah protein secara kuantitatif adalah dengan penentuankandungan N yang ada dalam bahan makanan atau bahan lain. Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5.000 sampai jutaan. Dengan cara yang dinamakanhidrolisis oleh asam atau oleh enzim,protein akan menghasilkan asam-asamamino. Karena molekulnya yang lebih besar, maka protein mudah sekali mengalami perubahan bentuk fisik ataupun aktivitas biologisnya. Banyak agensia yang dapat menyebabkan perubahan sifat alamiah protein, misalnya panas, asam, basa, solven organic, garam, logam berat, radiasi sinar radioaktif. Perubahansifat fisk yang mudah diamati adalah terjadinya penjedalan (menjadi tidak larut) atau pemadatan. Penentuan kadar protein dapat dilakukan dengan berbagai metode yangmana bergantung dari jenis sample dan ketersediaan alat serta bahan. Metode yang umum digunakan adalah metode Kjeldahl, Lowry dan Biuret (Patong, 2007). *METODE KJELDAHL
Metode ini merupakan metode sederhana dalam penentuan nitrogen total dalam asam amino, protein dan senyawa yang mengandung nitrogen. Prinsipnya adalah penentuan jumlah Nitrogen (N) yang dikandung oleh suatu bahandengan cara mendegradasi protein bahan organik dengan menggunakan asam sulfat pekat untuk menghasilkan nitrogen sebagai amonia, kemudian menghitung jumlah nitrogen yang terlepassebagai amonia lalu mengkonversikan ke dalam kadar protein dengan mengalikannya dengankonstanta tertentu. Analisa proteindengan metode Mikrokjeldahl pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: 1. Proses destruksi Pada tahap ini, sampel dipanaskan dalam asam sulfat pekat sehingga terjadi peruraian sampel menjadi unsur-unsur, unsur-unsur tersebut adalah C,H,O,N,S dan P, sehingga teroksidasi menjadi CO, H2O, CO2, dan N menjadi (NH4)2SO4.Untuk mempercepat proses destruksi sering ditambahkan katalisator berupa campuran Na2SO4 dan HgO (20:1). Gunning menganjurkan menggunakan K2SO4 atau CuSO4. Dengan penambahan katalisator tersebut titk didih asam sulfat akan dipertinggi sehingga destruksi berjalan lebih cepat. Selain katalisator yang telah disebutkan tadi, kadang-kadang juga diberikan Selenium. Selenium dapat mempercepat proses oksidasi karena zat tersebut selain menaikkan titik didih juga mudah mengadakan perubahan dari valensi tinggi ke valensi rendah atau sebaliknya. 2. Proses destilasi Pada tahap ini, amonium sulfat dipecah menjadi amonia (NH3) dengan penambahan NaOH sampai alkalis dan dipanaskan.Sifat NaOH yang apabila ditambah aquadest menghasilkan panas, meski energinya tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan pemasan dari alat kjeltec ikut memberikan masukan energi pada proses destilasi. Ammonia yang dibebaskan selanjutnya akan ditangkap oleh asam khlorida atau asam borat 4 % dalam jumlah yang berlebihan. Agar supaya kontak antara asam dan ammonia lebih baik maka diusahakan ujung tabung destilasi tercelup sedalam mungkin dalam asam. Untuk mengetahui asam dalam keadaan berlebihan maka diberi indikator misalnya BCG + MR atau PP. 3. Proses titrasi Titrasi merupakan tahap terakhir dari seluruh metode Kjeldahl pada penentuan kadar protein pada bahan pangan yang dianalisis. Dengan mwlakukan titrasi dapat diketahui banyaknya asam borat yang bereaksi dengan amonia. Apabila penampung destilat digunakan asam khlorida maka sisa asam khorida yang bereaksi dengan ammonia dititrasi dengan NaOH standar (0,1 N). Akhir titrasi ditandai dengan tepat perubahan warna larutan menjadi merah muda dan tidak hilang selama 30 detik bila menggunakan indikator PP. Kandungan nitrogen kemudian dapat dihitung sebagai berikut: %N = ((ml NaOH blanko – ml NaOH sampel):gram bahan x1000) × N. NaOH × 14,008 × 100% Apabila penampung destilasi digunakan asam borat maka banyaknya asam borat yang bereaksi dengan ammonia dapat diketahui dengan titrasi menggunakan asam khlorida 0,1 N dengan indikator (BCG + MR). Akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna larutan dari biru menjadi merah muda. Kandungan nitrogen kemudian dapat dihitung sebagai berikut: %N = ((ml NaOH blanko – ml NaOH sampel):gram bahan x1000) × N. HCl × 14,008 × 100%

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lemak Soxhlet

Lemak merupakan bagian dari lipid yang mengandung asam lemak jenuh bersifat padat. Cirikhas dari golongan lipid adalah daya larutnya dalam pelarut organik (misalnya eter, benzen, kloroform (CHCl3)) atau sebaliknya tidak larut dalam pelarut air. Lemak dapat larut dalam pelarut tersebut karena lemak mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut (Herlina 2002). Secara umum, lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam keadaan padat. Terdapat dua jenis asam lemak, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Sifat-sifat dari lemak dapat diidentifikasi dengan beberapa metode Terdapat dua metode untuk mengekstraksi lemak yaitu metode ekstraksi kering dan metode ekstraksi basah. Metode kering pada ekstraksi lemak mempunyai prinsip bahwa mengeluarkan lemak dan zat yang terlarut dalam lemak tersebut dari sampel yang telah kering benar dengan menggunakan pelarut anhydrous. Keuntungan dari dari metode kering ini, praktikum menjadi amat sederhana, bersifat universal dan mempunyai ketepatan yang baik. Kelemahannya metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, pelarut yang digunakan mudah terbakar dan adanya zat lain yang ikut terekstrak sebagai lemak. Pada praktikum penetapan kadar lemak ini digunakan metode ekstraksi kering yaitu metode Soxhlet. Soxhlet merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengekstrak suatu bahan dengan pelarutan yang berulang-ulang dengan pelarut yang sesuai. Sampel yang akan diekstraksi ditempatkan dalam suatu timbel yang permeabel terhadap pelarut dan diletakkan di atas tabung destilasi, dididihkan dan dikondensaasikan di atas sampel. Kondesat akan jatuh ke dalam timbel dan merendam sampel dan diakumulasi sekeliling timbel. Setelah sampai batas tertentu, pelarut akan kembali masuk ke dalam tabung destilasi secara otomastis. Proses ini berulang terus dengan sendirinya di dalam alat terutama dalam peralatan Soxhlet yang digunakan untuk ekstraksi lipida (Wirakusumah 2007).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

tugas amami

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS